Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124806
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSugema, Iman-
dc.contributor.advisorPasaribu, Syamsul Hidayat-
dc.contributor.authorFikri, Reza Jamilah-
dc.date.accessioned2023-09-17T23:37:28Z-
dc.date.available2023-09-17T23:37:28Z-
dc.date.issued2023-09-18-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124806-
dc.description.abstractSelama masa krisis atau resesi, peran perbankan mengalami kemunduran dikarenakan peran faktor keuangan lemah pada kondisi ekonomi makro, berupa penurunan distribusi kredit dan naiknya risiko kredit di seluruh sistem keuangan (Gambacorta dan Marques-Ibanez 2011). Sejak dikeluarkannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, menandai diterapkanya sistem keuangan Islam di Indonesia yang meskipun pada praktiknya, perbankan syariah telah ada sebelum dikeluarkannya undang-undang tersebut dan diklaim dapat bertahan dari krisis pada tahun 1998 (Rahman 2015). Salah satu kebijakan moneter pada masa krisis yang tidak konvensional yang dapat mengaktifkan atau memperkuat bank lending channel adalah melalui suntikan dana quantitative easing atau pelonggaran kuantitatif yang diinvestasikan atau disalurkan kembali kepada Masyarakat. Pada 2020, Bank Indonesia telah menambah likuiditas di perbankan sekitar Rp. 726.57 triliun, atau hampir 4.7% PDB, terutama bersumber dari penurunan giro wajib minimum sekitar Rp. 155 triliun dan ekspansi moneter sekitar Rp. 555.77 triliun hingga 30 Desember 2020. Kemudian pada 2021, Bank Indonesia telah menambah likuiditas di perbankan sebesar Rp. 147.83 triliun. Dengan perkembangan tersebut, sejak tahun 2020 kebijakan quantitative easing telah mencapai Rp. 874.4 triliun atau sekitar 5.3% dari PDB (Bank Indonesia 2021b). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi respon kredit/pembiayaan perbankan dan menganalisis variabel karakteristik bank apa saja yang menyebabkan dan berpotensi membedakan respon kredit/pembiayaan perbankan setelah penerapan kebijakan quantitative easing selama pandemi Covid-19 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan Tipologi Klaassen, Analisis Diskriminan, dan metode Multinomial Logistic. Dengan data kuantitatif dari 30 bank yang masuk dalam buku 2 dan 3, diperoleh hasil bahwa pada quantitative easing 1 masing-masing terdapat 15 bank yang memiliki pertumbuhan kredit/pembiayaan positif, sedangkan pada quantitative easing 2 terdapat 14 bank yang memiliki pertumbuhan kredit/pembiayaan positif dan 16 bank dengan pertumbuhan kredit/pembiayaan stagnan atau negatif dengan variabel yang dapat membedakan respon kredit bank adalah pertumbuhan deposit. Studi ini juga menyimpulkan bahwa bank yang memiliki rasio aset sekuritas terhadap total aset dan suku bunga kredit yang tinggi juga termasuk kategori bank syariah cenderung memiliki pertumbuhan kredit positif setelah diberlakukannya kebijakan quantitative easing. Sehingga, untuk memperbesar porsi kredit perbankan pada masa resesi, Bank Indonesia perlu berfokus pada stabilitas pertumbuhan deposit perbankan, juga memperhatikan rasio aset sekuritas dan suku bunga kredit perbankan. Selain itu, diperlukan dukungan terhadap pertumbuhan perbankan syariah untuk dapat menambah keragaman dan memperkuat ekosistem perbankan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Respon Kredit Perbankan terhadap Kebijakan Quantitative Easing di Masa Pandemi Covid-19 di Indonesiaid
dc.title.alternativeAnalysis of Banking Credit Responses to Quantitative Easing Policies during the Covid-19 Pandemic in Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCovid-19id
dc.subject.keywordPertumbuhan Kreditid
dc.subject.keywordQuantitative Easingid
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover375.32 kBAdobe PDFView/Open
Full teks.pdf
  Restricted Access
Full Text969.83 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran251.65 kBAdobe PDFView/Open
TESIS Reza Jamilah Fikri_H1501202010 .pdf
  Restricted Access
Artikel Utama9.56 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.