Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124801
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMurtini, Sri-
dc.contributor.advisorPribadi, Eko Sugeng-
dc.contributor.authorMuhammad, Amrie-
dc.date.accessioned2023-09-15T09:22:28Z-
dc.date.available2023-09-15T09:22:28Z-
dc.date.issued2023-09-15-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124801-
dc.description.abstractPenyakit Equine Influenza (EI) adalah penyakit infeksi saluran pernapasan pada hewan jenis equidae. Penyakit ini disebabkan oleh Virus Influenza A subtipe H7N7 dan H3N8 yang masuk dalam famili Orthomyxoviridae. Penyakit EI bersifat sangat menular dengan penyebaran yang cepat melalui hubungan langsung antar kuda dalam suatu populasi. Penyakit ini dapat berdampak parah pada industri peternakan dan olahraga berkuda. Indonesia merupakan negara kepulauan di Asia Tenggara dengan jumlah populasi kuda yang cukup tinggi. Data ilmiah mengenai keberadaan virus EI di Indonesia hingga saat ini belum ada. Kuda yang didatangkan ke Indonesia dari Belanda ditujukan sebagai kuda pacu, hewan kesayangan, dan pembibitan. Kewaspadaan terhadap masuknya EI harus dimulai dengan meningkatkan peran karantina hewan sebagai institusi pelaksana pemeriksaan kesehatan hewan yang dilalulintaskan. Pencegahan masuknya penyakit EI pada kuda impor diperlukan sebagai cara untuk mempertahankan status Indonesia sebagai negara bebas penyakit EI. Belanda saat ini merupakan negara eksportir kuda terbesar ke Indonesia. World Organisation for Animal Health (WOAH) melaporkan bahwa status Belanda terhadap penyakit EI adalah penyakit yang dicurigai ada (suspected disease). Pemasukan kuda dari Belanda yang dilakukan selama ini memiliki risiko membawa virus EI ke Indonesia karena Belanda merupakan negara yang diduga masih memiliki kejadian penyakit EI. Analisis risiko perlu dilakukan untuk mengetahui risiko yang dapat ditimbulkan akibat pemasukan kuda dari Belanda. Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan besarnya peluang risiko masuknya virus EI ke Indonesia melalui pemasukan kuda dari Belanda. Metode pengumpulan data primer diperoleh dari pendapat pakar, pengamatan langsung, wawancara, sertifikat kesehatan dari negara asal, dan hasil pemeriksaan laboratorium. Data sekunder diambil melalui pustaka, penerbitan ilmiah, dan data dari instansi berwenang. Analisis risiko kualitatif yang dilakukan terdiri dari pengenalan bahaya, penilaian pelepasan, penilaian pendedahan, penilaian dampak, perkiraan risiko, dan pengelolaan risiko. Langkah analisis risiko menggunakan alur analisis risiko kualitatif dari WOAH, matriks penggandaan antar kemungkinan dari Biosecurity Australia, dan kategori ketidakpastian dari European Food Safety Authority. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan menggunakan cara Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk melacak virus EI dan Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA) untuk melacak antibodi terhadap virus EI. Spesimen usap cairan nasofaring untuk pemeriksaan laboratorium dengan cara RT-PCR diambil dari seluruh kuda impor (100%) yang didatangkan dari Belanda pada bulan April hingga September 2022, yang berjumlah 199 ekor. Pengambilan spesimen serum darah untuk pemeriksaan laboratorium dengan cara ELISA dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama adalah kuda impor yang didatangkan pada periode sebelum tahun 2022 sebanyak delapan ekor, kelompok kedua adalah kuda impor yang didatangkan pada periode tahun 2022 sebanyak 55 ekor, dan kelompok ketiga adalah kuda lokal yang berada di lingkungan sekitar kuda impor sebanyak tiga ekor. Pemilihan kuda berdasarkan ketersediaan dan kesediaan pemilik kuda untuk berperan serta dalam Penelitian ini. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perkiraan risiko pada penilaian pelepasan virus EI ke Indonesia secara keseluruhan dinilai sangat tinggi dan perkiraan risiko pada penilaian pendedahan virus EI oleh kuda terinfeksi ke hewan rentan dan lingkungan di Indonesia secara keseluruhan dinilai tinggi. Dampak secara langsung dan tidak langsung masuknya Equine Influenza ke Indonesia secara keseluruhan menghasilkan nilai sangat tinggi. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa tidak ada ada virus EI yang terlacak pada kuda impor dari Belanda, tidak semua kuda impor yang baru didatangkan memiliki antibodi yang melindungi terhadap virus EI, dan adanya antibodi di dalam tubuh kuda impor yang telah lama tinggal di Indonesia. Nilai perkiraan risiko yang didapatkan dalam Penelitian ini dapat diturunkan melalui pengelolaan risiko yang dilakukan oleh pemerintah terhadap kepastian status EI di Belanda, pemeriksaan laboratorik, pedoman tindakan karantina, pengetahuan masyarakat, dan peninjauan status EI di Indonesia.id
dc.description.sponsorshipBadan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanianid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Risiko Kualitatif Pemasukan Virus Equine Influenza ke Indonesia Melalui Kuda Asal Belandaid
dc.title.alternativeQualitative Risk Analysis of Equine Influenza Virus Introduction to Indonesia through Horse Importation from the Netherlandsid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordanalisis risikoid
dc.subject.keywordbelandaid
dc.subject.keywordequine influenzaid
dc.subject.keywordkudaid
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover_Amrie Muhammad (B3501211016).pdf
  Restricted Access
Cover1.42 MBAdobe PDFView/Open
Lembar Pengesahan_Amrie Muhammad (B3501211016).pdf
  Restricted Access
Lembar Pengesahan1.06 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran_Amrie Muhammad (B3501211016).pdf
  Restricted Access
Lampiran326.8 kBAdobe PDFView/Open
Tesis Watermark_Amrie Muhammad (B3501211016).pdf
  Restricted Access
Fulltext1.97 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.