Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124793
Title: Kekuatan lentur glulam struktural yang terbuat dari papan sambung kayu tusam dan kayu manis
Authors: Bahtiar, Effendi Tri
Abdurachman
Sugiarti
Issue Date: 2010
Abstract: Kayu merupakan material penting yang sangat luas dalam penggunaannya, antara lain sebagai bahan bangunan baik struktural maupun non struktural. Misalnya kayu tusam dan kayu manis. Sampai saat ini masyarakat masih belum optimal dalam memanfaatkan kayu manis. Pada umumnya masyarakat hanya memanfaatkan kulitnya saja. Pohon kayu manis memiliki diameter 20-35 cm, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi. Glulam merupakan salah satu pilihan yang tepat. Glulam dapat dibuat dari bilah atau papan sambung jari atau yang lebih dikenal dengan Finger Jointed Laminated Board (FJLB). Penggunan FJLB sebagai bahan glulam diprediksi dapat mengurangi cacat alami kayu seperti mata kayu, retak, kulit tersisip, pingul, dan lain-lain dengan cara membuang cacat-cacat tersebut menjadi bilah-bilah kecil berukuran panjang 30-40 cm. Bahan baku pembuatan glulam dalam penelitian ini adalah kayu manis dan kayu tusam. Glulam yang dibuat berupa balok laminasi 3 lapis dengan ukuran 4,5x10x300 cm. Kemudian dilakukan pengujian sifat fisis dan mekanis, baik pada contoh kecil bebas cacat (ckbc) maupun pada glulam FJLB kayu tusam dan kayu manis. Pada pengujian sifat fisis untuk contoh kecil bebas cacat (ckbc) pada kayu tusam diperoleh nilai untuk kadar air adalah 16,79% , kerapatan adalah 0,47 g/cm³, dan berat jenis adalah 0,41. Sedangkan ckbc pada kayu manis, nilai kadar airnya yaitu 15,37%, kerapatannya sebesar 0,57 g/cm³; dan berat jenisnya sebesar 0,49. Untuk pengujian sifat mekanis, nilai MOE dan MOR ckbc pada kayu tusam adalah 65.100 kg/cm2 dan 585 kg/cm2. Sedangkan nilai MOE dan MOR ckbc pada kayu manis adalah 81.800 kg/cm² dan 822 kg/cm². Pada glulam FJLB kayu tusam diperoleh nilai kadar air sebesar 15,44%; kerapatan sebesar 0,59 g/cm³, dan berat jenis sebesar 0,51. Sedangkan pada glulam FJLB kayu manis untuk nilai kadar airnya sebesar 14,64%, kerapatannya sebesar 0,63 g/cm³, dan berat jenisnya sebesar 0,55. Pada pengujian glulam FJLB kayu tusam pada bentang 90 cm didapatkan nilai (MOE) dan (MOR) adalah 38.000 kg/cm2 dan 146 kg/cm2, sedangkan pada glulam FJLB kayu manis nilai MOE dan MOR adalah 37.900 kg/cm2 dan 125 kg/cm2. Pengujian juga dilakukan pada bentang 180 cm, nilai MOE dan MOR pada glulam FJLB kayu tusam yaitu 56.400 kg/cm2 dan 143 kg/cm2. Pada glulam FJLB kayu manis diperoleh nilai MOE dan MOR yaitu 62.500 kg/cm2 dan 125 kg/cm2. Disamping itu juga dilakukan pengujian keteguhan geser glulam FJLB pada kayu tusam dan kayu manis. Nilai yang diperoleh yaitu 18 kg/cm² untuk kayu tusam dan 24 kg/cm² untuk kayu manis. Besarnya perlemahan kekuatan kayu akibat sambungan jari pada kayu tusam adalah 75% dengan strength ratio 25%. Sedangkan pada kayu manis, perlemahan akibat sambungan jari yaitu sebesar 85% dengan strength ratio 15%. cacat mata kayu kayu manis di muka sempit adalah 44 mm, mata kayu tepi di muka lebar adalah 165
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124793
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E10sug.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.59 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.