Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124763| Title: | Pengaruh perubahan lingkungan biofisik dari hutan alam kehutan tanaman terhadap kelimpahan keragaman famili serangga dan derajat kerusakan hama pada tegakan jenis Eucalyptus urophylla S. T. Blake E. deglupta blume dan E pellita F. muell |
| Authors: | Suratmo, F. Gunarwan Manan, Syafii Suhendang, Endang Djunaidah, Siti |
| Issue Date: | 1994 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai kelimpahan dan keragaman serangga (sampai tingkat famili), serta mengetahui derajat kerusakan yang terjadi di hutan tanaman berdasarkan jaraknya terhadap hutan alam. Parameter kelimpahan dan keragaman famili serangga diukur dan dibandingkan pada lokasi hutan alam , batas hutan alam dan hutan tanaman dan hutan tanaman jenis Eucalyptus urophylla, E. deglupta dan E. pellita. Derajat kerusakan batang maupun daun pada lokasi hutan tanaman diukur dengan menggunakan klassifikasi derajat kerusakan berdasarkan kriteria Unterstenhofer (1963) yang dimodifikasi. Pada masing-masing lokasi penelitian, tiap petak pengukuran dipasang alat perangkap "light trap". Light trap mulai dipasang pada jam 18.00 wib sampai jam 2 I .00 wib dan dinyalakan serentak pada tiap petak pengukuran, lampu yang digunakan bersinar putih. Hasil analisis kelimpahan serangga menunjukkan bahwa kelimpahan individu tertinggi pada hutan tanaman Eucalyptus. tetapi kekayaan familinya terendah dibandingkan dengan lokasi hutan alam dan batas hutan alam dan hutan tanaman. Pada hutan alam, jenis tanamannya lebih beraneka-ragam baik umur tanaman maupun jenis tanamannya. Faktor biotik seperti parasit, predator, patogen serangga masih seimbang, demikian pula faktor fisik seperti tempratur, kelembaban, curah hujan dan angin relatif stabil, ini menyebabkan serangga yang ada di hutan alam dalam kondisi berimbang populasinya. Menurut Suratmo (1989), perubahan faktor-faktor penentu populasi serangga (biotik dan abiotik) dari hutan alam menjadi hutan tanaman dapat menyebabkan perubahan populasi serangga, ada yang meningkat ada pula yang hilang. Pada hutan tanaman, kondisi faktor jenis tanaman yang sejenis dapat menyebabkan serangga lebih mudah mendapatkan makanan yang dibutuhkan dan dalam jumlah yang berlimpah, keadaan faktor biotik maupun faktor fisiknya relatif tidak seimbang dibandingkan dengan hutan alam. Kedua ha! ini dapat menyebabkan populasi serangga menjadi naik dengan cepat. Pada batas hutan alam dan hutan tanaman, kondisinya merupakan peralihan antara hutan alam dan hutan tanaman, baik kelimpahan individu maupun kelimpahan famili serangga yang ditemukan lebih tinggi dibandingkan hutan alam. Diduga lokasi batas hutan alam dan hutan tanaman masih mendapat pengaruh wilayah ekoton (Edge effect). ... |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124763 |
| Appears in Collections: | MT - Multidiciplinary Program |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 1994SDJ.pdf Restricted Access | Fulltext | 5.46 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.