Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124745
Title: Evaluasi Agro-morfologi, Molekuler dan Faktor Input Produksi Benih serta Deteksi Periode After ripening pada Benih Lanras Padi Timor-Leste.
Authors: Palupi, Endah Retno
lyas, Satriyas
Purwoko, Bambang Sapta
Branco, Luis Manuel
Issue Date: 2023
Publisher: IPB University
Abstract: Padi (Oryza sativa L.) sebagai bahan pangan utama di Timor-Leste. Beragam lanras padi ditemukan namun data yang tersedia dan informasi tentang keberadaannya masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi hubungan kekerabatan berdasarkan karakter agro-morfologi, dan molekuler dari 22 lanras padi Timor-Leste, mengidentifikasi lanras yang potensial dikembangkan, dan mempelajari respon lanras potensial terhadap pemupukan untuk produksi benih serta mendeteksi periode after ripening lanras potensial padi Timor-Leste. Penelitian dilaksanaan pada bulan April 2018-November 2019 di Desa Caibada Distrik Baucau Timor-Leste dan di Laboratorium Biomolekuler, Laboratorium Pengujian dan Penyimpanan Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian, dan Laboratorium Biologi, Departemen Biologi, Fakultas MIPA, IPB University, serta Laboratorium ICBB, Bogor Jawa Barat. Bahan penelitian adalah benih 22 lanras padi Timor-Leste dan satu varietas pembanding yaitu Hare nacroma. Penelitian ini terdiri atas empat percobaan. Percobaan pertama adalah karakterisasi dan identifikasi hubungan kekerabatan berdasarkan karakter agro-morfologi 22 lanras padi Timor-Leste. Percobaan kedua adalah analisis keragaman genetik 22 lanras padi Timor-Leste menggunakan 10 penanda RAPD. Percobaan ketiga adalah mendapatkan informasi dosis yang tepat untuk produksi padi lima lanras potensial yang dihasilkan dari percobaan pertama. Percobaan keempat adalah deteksi periode after ripening pada benih lima lanras potensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien fenotipik (KF) tertinggi sebesar 0,17. Semua lanras memiliki tingkat kemiripan yang sangat jauh serta bergerombol membentuk enam kelompok. Bobot gabah per m2 terendah dihasilkan oleh Ale kukefuhu sebesar 290 g per m2 dan tertinggi oleh Hare nona portu sebesar 979 g per m2. Analisis molekuler berdasarkan 10 penanda RAPD menghasilkan 77 fragmen pita DNA yang berasal dari 23 sampel padi dengan jarak antara 300bp-1500bp, rata-rata 3,35 alel per lanras. Pita polimorfis per primer 8,1. Primer OPA8, OPH1 dan OPH7 menghasilkan percentase polimorfis tertinggi (100%), sedangkan primer OPF5 lebih rendah 67%). Koefisien kemiripan seluruh lanras berkisar 0,12 - 0,51, artinya 22 lanras memiliki tingkat keragaman yang tinggi. Kombinasi pupuk 300 kg NPK/ha +100 kg urea/ha + 10 ton bokashi/ha dapat meningkatkan produksi melalui komponen panjang malai, jumlah gabah per malai, dan bobot gabah per m2. Lanras Ale mamea ula lesa, Hare R-oitu, dan Fos mean mempunyai potensi produksi lebih tinggi daripada Hare nona portu dan Hare belit. Ketiga lanras ini potensial untuk dikembangkan sebagai varietas nasional dengan produksi tinggi. Periode after ripening Hare nona portu dan Hare belit berakhir pada 2 minggu setelah panen (MSP), Hare R-oitu 6 MSP, sedangkan Ale mamea ula lesa dan Fos mean 8 MSP. Hare nona portu dan Hare belit potensial dikembangkan sebagai varietas nasional di Timor-Leste, masing-masing untuk dataran sedang dan dataran rendah.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124745
Appears in Collections:DT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Full teks - luis manuel branco.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.51 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.