Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124722
Title: Fenomena tawuran sebagai bentuk agresivitas remaja: Studi dua SMA Negeri di Kawasan Jakarta Selatan
Authors: Pandjaitan, Nurmala K
Oesman, Angga TamimiFenomena tawuran sebagai bentuk agresivitas remaja: Studi dua SMA Negeri di Kawasan Jakarta Selatan
Issue Date: 2010
Abstract: Beban dalam diri yang dialami pada sebagian pelajar laki–laki akan disalurkan kepada berbagai hal, baik secara positif maupun negatif. Pada tindakan negatif umumnya dilampiaskan pada tindakan yang didasarkan oleh perilaku agresi, salah satunya adalah meluapkan emosi dalam wujud tawuran. Setiap tawuran hampir selalu menimbulkan adanya kerugian, baik kerugian materi ataupun non materi. Tawuran bersifat merugikan dan perlu upaya untuk mencari jalan keluar dari masalah ini atau setidaknya mengurangi. Salah satu cara adalah mengidentifikasi penyebabnya dari perilaku tersebut, agar bisa dilakukan penanggulangan lebih dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik remaja yang terlibat tawuran dan bentuk perilaku tawuran di kalangan remaja perkotaan. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah pelajar di SMUN 6 dan 70 yang berada pada daerah rawan tawuran yaitu Blok-M. Dimana sampel populasinya adalah pelajar laki-laki yang terlibat dalam tawuran. Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling dan snowball sampling, dengan sampel berjumlah 40 responden. Hasil penelitian menyatakan bahwa karakteristik pelajar pelaku tawuran cenderung berasal dari keluarga dengan kondisi sosial ekonomi menengah ke atas, dengan uang saku per minggu yang cukup besar dan kondisi lingkungan tempat tinggal yang baik. Kualitas hubungan dengan orang tua yang positif, dimana lebih banyak pelajar pelaku tawuran yang merasa mereka lebih dekat dengan pihak ibu. Pelajar pelaku tawuran memilik kedekatan dengan peer group yang tinggi dengan pola hubungan yang rutin, berkala, serta tingkat kepercayaan yang tinggi. Karakteristik ini sangat menonjol, karena alasan tawuran yang mengatasnamakan solidaritas kelompok (peer group) sangat dominan. Serta tingginya akses mereka pada media visual (televisi, video game, dan film), dengan tingkat keterdedahan yang tinggi terhadap media visual yang menampilkan kekerasan. Bentuk perilaku tawuran yang diperlihatkan pelajar antara lain: solidaritas sebagai penyebab keterlibatan mereka dalam tawuran; pendukung dan pentolan sebagai peran dominan dalam tawuran; waktu tawuran biasanya setelah jam sekolah dengan lokasi di sekitar lingkungan sekolah; dan intensitas perilaku agresi pelajar dominan berada pada level sedang. Berdasarkan intensitas perilaku agresi dan peran saat tawuran diperoleh tiga pengelompokan tipologi yaitu pengikut, pasukan, dan pemimpin (dengan bentuk tindakan yang semakin komplek seiring semakin tingginya tingkatan tipologi). Tipologi dominan adalah tipologi pasukan (47,5 persen) dengan tindakan yang rutin ditampilkan berupa verbal dan fisik, diikuti tipologi pengikut (30 persen) dengan hanya tindakan verbal, dan tipologi pemimpin (22,5 persen) dengan tindakan yang kompleks mulai dari verbal, fisik sampai penggunaan alat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124722
Appears in Collections:UT - Communication and Community Development

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
I10ato.pdf
  Restricted Access
Fulltext897.57 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.