Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124669
Title: Pengaruh Waktu Inokulasi Peanut stripe Virus Terhadap Hasil Kacang Tanah dan Penularan Melalui Biji
Authors: Suseno, Rusmilah
Sutakaria, Jusup
Hasibuan, Krisna Murti
Martinus
Issue Date: 1993
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Peanut stripe yirus (Pstv) merupakan salah satu penyakit utama yang rnenyebabkan kerugian hasil pada tanam­an kacang tanah dan hampir terdapat di seluruh Indonesia. Telah dilaporkan bahwa di Indonesia PStV dapat rnenyebabkan berkurangnya hasil kacang tanah lebih kurang 30 %. Berku­rangnya hasil ini bergantung pada saat terjadinya infeksi. Bila infeksi terjadi pada urnur rnuda rnaka produksi akan lebih banyak berkurang. Selain dapat rnenurunkan hasil, PStV tersebut dapat pula ditularkan rnelalui biji. Pengetahuan rnengenai pengaruh saat tanarnan terinfeksi terhadap hasil dan penularannya rnelalui biji tanarnan kacang tanah, sangat penting untuk diketahui sebagai rnasukan dalarn pengarnbilan tindakan pengendalian penyaki t tersebut. Pada pengarnatan rnasa irnkubasi virus didapatkan bahwa gejala awal terlihat 7 hari sarnpai 10 hari setelah inoku­lasi, bergantung pada umur tanarnan waktu diinokulasi. Tanaman kacang tanah yang diinokulasi pada umur 10 dan 20 hari lebih cepat mernperlihatkan gejala dibandingkan dengan tanarnan yang berurnur 30 dan 40 hari. PStV yang diinokulasikan pada berbagai tingkat urnur tanarnan akan rnernpengaruhi perturnbuhan dan produksi tanarnan kacang tanah. Diantaranya adalah tinggi tanarnan, jurnlah cabang yang keluar dari batang utarna, jurnlah po long ber­nas, jurnlah polong cipo, jurnlah biji tiap batang, berat polong basah, berat polong kering dan berat biji tiap batang, tetapi virus tersebut tidak rnernberikan pengaruh terhadap rataan berat polong dan rataan berat biji. Penularan PStV rnelalui biji hanya terjadi pada biji berukuran sedang dan kecil, sedangkan pada biji berukuran besar virus tidak terbawa benih. Tingkat persentase penularan rnelalui biji bergantung pada saat tanarnan induk terinfeksi, rnakin awal terinfeksinya persentase biji yang terinfeksi sernakin besar. Apabila tanarnan induk sudah rnencapai urnur 40 hari atau lebih sewaktu terinfeksi rnaka virus tidak terbawa benih (biji yang dihasilkan tanarnan tersebut tidak rnengandung virus).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124669
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1993mar2.pdf
  Restricted Access
Fullteks1.16 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.