Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124650
Title: Hubungan kehilangan air tanah dengan pemberian mulsa jerami padi dan pengolahan tanah pada vertisol yang ditanami jagung
Authors: Alisius, Djohan
Haridjaja, Oteng
Ismal, H. Gazali
Adrinal
Issue Date: 1993
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan takaran pemberian mulsa jerami padi serta cara pengolahan tanah yang terbaik, yang dapat meminimumkan kehilangan air tanah dari lapisan perakaran tanaman jagung. Percobaan lapang dari penelitian ini telah dilaku­kan di Ladang Lawas, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Percobaan menggunakan rancangan perlakuan fak­torial 5 x 3 dengan 3 ulangan yang disusun dalam bentuk rancangan acak kelompok (RAK), Faktor pertama adalah pemberian mulsa jerami padi yang Lerdiri alas 5 Laraf, yaitu: 0, 5, 10, 15, dan 20 ton per hektar. Faktor kedua adalah pengolahan tanah yang terdiri atas 3 taraf, yaitu: pengolahan tanah minimum, pengolahan tanah satu kali, dan pengolahan tanah dua kali, Pemberian mulsa jerami padi sampai 20 ton per hektar dapat menekan kehilangan air tanah dari lapisan perakaran pada semua fa­se perkembangan jagung, meningkatkan kandungan bahan organik tanah, total ruang pori, pori drainase lambat, pori air tersedia, laju infiltrasi, dan infiltrasi kumulatif, serta menurunkan kerapatan isi dan fluktuasi suhu tanah, Terhadap hasil tanaman, mulsa jerami meningkatkan secara nyata bobot brangkasan basah dan bobot pipilan kering tanarnan jagung yang ditanarn pada Vertisol. Hasil tertinggi terdapat pada pernberian rnulsa jerarni padi 20 ton per hektar, yaitu bobot brangkasan basah 6.81 ton per hektar dan bobot pipilan kering sebesar 4.40 ton per hektar. Pengolahan tanah dapat rnernperbaiki sifat fisika tanah Vertisol berupa peningkatan kandungan bahan organik tanah, total ruang po­ri, pori drainase larnbat, dan pori air tersedia, serta penurunan kera­patan isi dan fluktuasi suhu tanah. Terhadap hasil tanarnan jagung, pengolahan tanah rneningkatkan secara nyata bobot brangkasan ba­sah dan bobot pipilan kering. Bobet brangkasan basah tertinggi ter­dapat pada pengolahan tanah satu kali yaitu 6.42 ton per hektar, se­dangkan bobot pipilan kering tertinggi terdapat pada pengolahan ta­nah dua kali, yaitu sebesar 4.23 ton per hektar. Interaksi antara pemberian mulsa jerami padi dan pengolahan tanah nyata pengaruhnya terhadap pori drainase lambat. Sedangkan terhadap kehilangan air tanah, kandungan bahan organik tanah, pori drainase cepat, pori air tersedia, fluktuasi suhu tanah, bobot brang­kasan basah, dan bobot pipilan kering interaksi antarperlakuan tidak nyata pengaruhnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124650
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1993adr.pdf
  Restricted Access
Fullteks20.08 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.