Kajian Efektivitas Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat Dalam Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah di Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Pembantu Bogor Pomad

Abstract

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam menopang perekonomian di Indonesia, karena pelaku usaha skala mikro, kecil, menengah dan koperasi merupakan bagian terbesar dari seluruh aktivitas ekonomi masyarakat, sehingga UMKM dianggap sebagai mesin pertumbuhan perekonomian. UMKM berperan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, dimana UMKM mampu mempekerjakan 97 persen dari total tenaga kerja atau sekitar 119,6 juta tenaga kerja. UMKM masih mengalami beberapa permasalahan seperti kurangnya modal usaha dan sulitnya mengakses pembiayaan dari perbankan, padahal aksesibilitas pembiayaan dari perbankan sangat diperlukan untuk mengembangkan usahanya. Di sisi lain, perbankan juga masih mengalami kesulitan untuk dapat memberikan pembiayaan kepada pelaku UMKM, karena pada umumnya walaupun UMKM telah feasible tetapi masih belum bankable. Salah satu upaya pemerintah dalam menangani permasalahan UMKM yaitu dengan menghadirkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pemerintah menyalurkan program KUR salah satunya melalui lembaga perbankan syariah yaitu Bank Syariah Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi karakteristik usaha nasabah pembiayaan KUR BSI KCP Bogor Pomad, (2) menganalisis tingkat efektivitas pembiayaan KUR yang disalurkan BSI KCP Bogor Pomad, (3) menganalisis hubungan karakteristik usaha dengan perkembangan omzet nasabah pembiayaan KUR, dan (4) menganalisis kepuasan nasabah terhadap kinerja pembiayaan KUR tersebut. Metode yang digunakan meliputi analisis deskriptif, validitas reliabilitas, tabulasi silang, khi kuadrat, dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil analis menunjukkan identifikasi karakteristik usaha nasabah menunjukkan dari 40 responden yang menjadi nasabah pembiayaan KUR, 60 persen usaha bergerak di bidang perdagangan, sisanya pada jenis usaha lainnya, dan lokasi usahanya berada pada jarak 0,5 km-5 km. Tujuan usaha mereka terutama difokuskan pada kebutuhan modal kerja. Setelah mendapatkan pembiayaan KUR dari BSI KCP Bogor Pomad mulai dari Rp10 juta hingga Rp50 juta, nasabah memiliki keuntungan penjualan bulanan mulai dari Rp1 juta hingga Rp5 juta, hal ini menunjukkan pembiayaan KUR berpengaruh positif dalam meningkatkan omzet. Hasil analisis tingkat efektivitas pembiayaan KUR menunjukkan bahwa pembiayaan KUR BSI KCP Bogor Pomad telah terlaksana dengan tingkat efektivitas yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan rata-rata skor dari masing-masing variable efektivitas ketepatan penggunaan dana, efektivitas ketepatan jumlah pembiayaan, efektivitas ketepatan margin, dan efektivitas ketepatan prosedur termasuk dalam kategori efektif dengan nilai rata-rata skor 3.50. Hubungan karakteristik usaha (jenis usaha, lokasi usaha, tujuan pembiayaan, jumlah pembiayaan,jangka waktu, jangkauan pasar) terhadap perkembangan omzet usaha nasabah, menunjukkan adanya hubungan signifikan antara jumlah pembiayaan dan tujuan pembiayaan dengan perkembangan omzet usaha.. Hal ini terlihat dari nilai chi-square sebesar <0,05). Sementara, variabel jenis usaha, lokasi usaha, jangka waktu, dan jangkauan pasar tidak terdapat hubungan signifikan terhadap perkembangan omzet usaha nasabah. Berdasarkan Importance Performance Analysis (IPA) menunjukkan bahwa kinerja pembiayaan KUR BSI KCP Bogor Pomad sudah bagus, dimana terdapat empat atribut yang perlu mendapat prioritas utama, maka BSI KCP Bogor Pomad harus memperbaiki keadaan saat ini, agar kinerja perusahaan dapat meningkat, diantaranya perbaikan untuk memberi informasi yang jelas terkait waktu dari mulai survey ke usaha nasabah hingga dikeluarkannya surat pemberitahuan bahwa pembiayaan disetujui, memberikan rincian biaya administrasi yang dikeluarkan, dan kecepatan karyawan dalam menangani keluhan dan pertanyaan.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam menopang perekonomian di Indonesia, karena pelaku usaha skala mikro, kecil, menengah dan koperasi merupakan bagian terbesar dari seluruh aktivitas ekonomi masyarakat, sehingga UMKM dianggap sebagai mesin pertumbuhan perekonomian. UMKM berperan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, dimana UMKM mampu mempekerjakan 97 persen dari total tenaga kerja atau sekitar 119,6 juta tenaga kerja. UMKM masih mengalami beberapa permasalahan seperti kurangnya modal usaha dan sulitnya mengakses pembiayaan dari perbankan, padahal aksesibilitas pembiayaan dari perbankan sangat diperlukan untuk mengembangkan usahanya. Di sisi lain, perbankan juga masih mengalami kesulitan untuk dapat memberikan pembiayaan kepada pelaku UMKM, karena pada umumnya walaupun UMKM telah feasible tetapi masih belum bankable. Salah satu upaya pemerintah dalam menangani permasalahan UMKM yaitu dengan menghadirkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pemerintah menyalurkan program KUR salah satunya melalui lembaga perbankan syariah yaitu Bank Syariah Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi karakteristik usaha nasabah pembiayaan KUR BSI KCP Bogor Pomad, (2) menganalisis tingkat efektivitas pembiayaan KUR yang disalurkan BSI KCP Bogor Pomad, (3) menganalisis hubungan karakteristik usaha dengan perkembangan omzet nasabah pembiayaan KUR, dan (4) menganalisis kepuasan nasabah terhadap kinerja pembiayaan KUR tersebut. Metode yang digunakan meliputi analisis deskriptif, validitas reliabilitas, tabulasi silang, khi kuadrat, dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil analis menunjukkan identifikasi karakteristik usaha nasabah menunjukkan dari 40 responden yang menjadi nasabah pembiayaan KUR, 60 persen usaha bergerak di bidang perdagangan, sisanya pada jenis usaha lainnya, dan lokasi usahanya berada pada jarak 0,5 km-5 km. Tujuan usaha mereka terutama difokuskan pada kebutuhan modal kerja. Setelah mendapatkan pembiayaan KUR dari BSI KCP Bogor Pomad mulai dari Rp10 juta hingga Rp50 juta, nasabah memiliki keuntungan penjualan bulanan mulai dari Rp1 juta hingga Rp5 juta, hal ini menunjukkan pembiayaan KUR berpengaruh positif dalam meningkatkan omzet. Hasil analisis tingkat efektivitas pembiayaan KUR menunjukkan bahwa pembiayaan KUR BSI KCP Bogor Pomad telah terlaksana dengan tingkat efektivitas yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan rata-rata skor dari masing-masing variable efektivitas ketepatan penggunaan dana, efektivitas ketepatan jumlah pembiayaan, efektivitas ketepatan margin, dan efektivitas ketepatan prosedur termasuk dalam kategori efektif dengan nilai rata-rata skor 3.50. Hubungan karakteristik usaha (jenis usaha, lokasi usaha, tujuan pembiayaan, jumlah pembiayaan,jangka waktu, jangkauan pasar) terhadap perkembangan omzet usaha nasabah, menunjukkan adanya hubungan signifikan antara jumlah pembiayaan dan tujuan pembiayaan dengan perkembangan omzet usaha.. Hal ini terlihat dari nilai chi-square sebesar <0,05). Sementara, variabel jenis usaha, lokasi usaha, jangka waktu, dan jangkauan pasar tidak terdapat hubungan signifikan terhadap perkembangan omzet usaha nasabah. Berdasarkan Importance Performance Analysis (IPA) menunjukkan bahwa kinerja pembiayaan KUR BSI KCP Bogor Pomad sudah bagus, dimana terdapat empat atribut yang perlu mendapat prioritas utama, maka BSI KCP Bogor Pomad harus memperbaiki keadaan saat ini, agar kinerja perusahaan dapat meningkat, diantaranya perbaikan untuk memberi informasi yang jelas terkait waktu dari mulai survey ke usaha nasabah hingga dikeluarkannya surat pemberitahuan bahwa pembiayaan disetujui, memberikan rincian biaya administrasi yang dikeluarkan, dan kecepatan karyawan dalam menangani keluhan dan pertanyaan.