Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124335
Title: | Studi Ketahanan Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum) terhadap Penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides Penz.) melalui Pendekatan Metabolomik dan Molekuler |
Other Titles: | Study of Shallot (Allium cepa var. aggregatum) against Anthracnose (Colletotrichum gloeosporioides Penz.) through Metabolomics and Molecular Approaches |
Authors: | Maharijaya, Awang Purwito, Agus Wiyono, Suryo Amrullah, Rizki Abi |
Issue Date: | Aug-2023 |
Publisher: | IPB University |
Abstract: | Tanaman bawang merah (Allium cepa var. aggregatum) memiliki peran penting sebagai baha dalam masakan dan fungsinya dalam bidang kesehatan. Namun, faktor hama dan penyakit, terutama penyakit antraknosa yang diakibatkan oleh Colletotrichum gloeosporioides, sering menghambat produktivitas dan kualitas bawang merah. Pengendalian menggunakan fungisida sintetik belum efektif, sehingga pemanfaatan varietas tahan menjadi alternatif penting dalam pengendalian penyakit antraknosa pada bawang merah. Studi ini bertujuan mempelajari ketahanan bawang merah terhadap penyakit antraknosa melalui pendekatan metabolomik dan molekuler. Evaluasi ketahanan 13 varietas bawang merah Indonesia terhadap penyakit antraknosa menunjuka bahwa varietas seperti Agrihorti, Maja Cipanas, Batu Ijo, dan Rubaru tergolong sebagai varietas tahan. Varietas seperti Biru Lancor, Bima Brebes, Kuning, Srikayang, Slupu Merah, Sakato, Pancasona, Katumi dan Kuning tergolong sebagai varietas rentan. Temuan ini menunjukan bahwa terdapat potensi sumber daya genetik tahan terhadap penyakit antraknosa. Profiling senyawa metabolit sekunder antara varietas tahan dan rentan terhadap antraknosa menunjukan adanya perbedaan. Analisis metabolomik mengungkapkan peningkatan senyawa metabolit sekunder pada varietas tahan setelah diinokulasi dengan penyakit. Beberapa senyawa seperti linoleic ethyl ester, octadecanoic acid, nonacosane dan squalene berasosiasi dengang ketahanan bawang merah terhadap penyakit antraknosa. Konfirmasi keberadaan gen ketahanan pada 13 varietas bawang merah yang diuji menunjukkan adanya keberadaan gen ketahanan pada seluruh varietas yang diuji. Analisis filogenetik berdasarkan sekuen prediksi asam amino mengindikasikan bahwa gen ketahanan pada bawang merah memiliki keterkaitan dengan spesies Allium sativum. |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124335 |
Appears in Collections: | MT - Agriculture |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Cover, Lembar Pengesahan, Prakata, Daftar Isi.pdf Restricted Access | Cover | 20.24 MB | Adobe PDF | View/Open |
A2503201020_Rizki Abi Amrullah.pdf Restricted Access | Fullteks | 33.55 MB | Adobe PDF | View/Open |
Lampiran.pdf Restricted Access | Lampiran | 2.45 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.