Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124118
Title: | Manajemen Pengendalian Gulma Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di Kebun Langga Payung Estate, PT Tapian Nadenggan, Sumatera Utara. |
Other Titles: | Oil Palm Weed Control Management (Elaeis guineensis Jacq.) In Kebun Langga Payung Estate, PT Tapian Nadenggan, Sumatera Utara. |
Authors: | Zaman, Sofyan Tambunan, Fadila |
Issue Date: | 2023 |
Publisher: | IPB University |
Abstract: | Pengendalian gulma sangat penting dalam mengupayakan peningkatan produksi kelapa sawit. Pengendalian gulma yang baik dan efektif dapat menghasilkan produksi tandan sawit yang bermutu. Kegiatan magang dilakukan di Kebun Langga Payung Estate, PT Tapian Nadenggan, Langga payung, Sumatera Utara. Kegiatan magang dilaksanakan dari 16 Januari hingga 16 Mei 2023. Tujuan umum dari kegiatan magang ini untuk meningkatkan wawasan dan menambah keterampilan kerja baik aspek teknis maupun aspek manajerial dan tujuan khusus kegiatan magang untuk mengidentifikasi jenis-jenis gulma serta pengendalian gulma secara efektif di lapangan. Pengumpulan data magang dilakukan secara primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan di lapangan dan sekunder diperoleh dari arsip kantor. Gulma dominan pada tanaman 2020 adalah Cyperus kyllingia dengan nilai SDR sebesar 25,53%. Gulma dominan pada tanaman 2015 adalah Urena lobata dengan nilai SDR sebesar 23,12%. Gulma dominan pada tanaman 2011 adalah Panicum brevifolium dengan nilai SDR sebesar 27,68%. Nilai koefisien komunitas Divisi III Kebun Langga Payung Estate menunjukkan gulma yang beragam karena nilai persentase yang diperoleh kurang dari 70%. Pengendalian gulma di Kebun Langga Payung Estate dilakukan secara manual dan kimiawi. Jenis herbisida yang digunakan adalah glyphosate dan metil metsulfuron dengan dosis 0,25 serta fluroxipir dengan dosis 0,025. Estimasi biaya pengendalian gulma sebesar Rp 578.382 untuk kebutuhan herbisida dengan 3 kali rotasi semprot dan sebesar Rp 357.261 untuk tenaga kerja. Nilai persentase tingkat penggunaan APD tenaga kerja penyemprot sebesar 75,6%. Nilai tersebut cukup rendah karena seluruh tenaga penyemprot tidak menggunakan face shield sama sekali saat pelaksanaan semprot berlangsung. |
URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124118 |
Appears in Collections: | UT - Agronomy and Horticulture |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Cover_Fadila Khofifa Tambunan (A24190025).pdf Restricted Access | Cover | 1.26 MB | Adobe PDF | View/Open |
Fulltext_Fadila Khofifa Tambunan (A24190025).pdf Restricted Access | Fulltext | 1.78 MB | Adobe PDF | View/Open |
Lampiran_Fadila Khofifa Tambunan (A24190025).pdf Restricted Access | Lampiran | 333.01 kB | Adobe PDF | View/Open |
Lampiran_Fadila Khofifa Tambunan (A24190025).pdf Restricted Access | Lampiran | 333.01 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.