Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124111
Title: Model Kuantifikasi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Akibat Degradasi Hutan
Other Titles: Quantification Model of Greenhouse Gas (GHG) Emissions due to Forest Degradation
Authors: Prasetyo, Lilik Budi
Kusmana, Cecep
Krisnawati, Haruni
Adinugroho, Wahyu Catur
Issue Date: 16-Aug-2023
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Isu-isu yang terkait dengan penilaian dan pemantauan degradasi hutan dalam hubungannya dengan perubahan stok karbon telah menjadi subyek perdebatan internasional pada berbagai agenda politik dan teknis. Definisi, data dan teknik masih menjadi sumber ketidak pastian. Degradasi hutan tidak hanya terjadi pada hutan primer tetapi juga terjadi pada hutan sekunder. Hutan sekunder menjadi komponen yang semakin penting dalam suatu bentang alam karena sifatnya yang tumbuh cepat dan memiliki area yang cukup luas. Perkiraan stok karbon hutan setelah gangguan menjadi semakin penting, karena hutan yang terdegradasi ini merupakan komponen kunci dalam aksi mitigasi perubahan iklim. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang komprehensif dengan pendekatan yang robust untuk membangun model kuantifikasi emisi GRK akibat degradasi hutan sehingga dihasilkan data dan informasi yang akurat dan bermanfaat untuk pelaporan ke UNFCCC. Hal yang lebih penting bagi perwujudan komitmen Pemerintah Indonesia dalam berkontribusi terhadap penurunan emisi GRK khususnya dari sektor kehutanan adalah bagaimana melakukan aksi mitigasi melalui skema REDD+ dan mendapatkan nilai tambah ekonomi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model kuantifikasi emisi GRK dari degradasi hutan dengan cara : (1) mengembangkan metode deteksi degradasi hutan dan klasifikasi degradasi hutan yang sesuai dengan karakteristik hutan dan gangguan di Indonesia, serta menganalisis dinamika perubahan luas degradasi hutan, (2) menganalisis dinamika tegakan setelah terjadinya degradasi hutan, (3) merancang model kuantifikasi emisi GRK pada degradasi hutan yang mengintegrasikan data spasial dan dinamika tegakan dengan mempertimbangkan aliran karbon, (4) merumuskan aktor dan peran aktor sebagai bagian strategi pemanfaatan aksi mitigasi emisi yang dihasilkan dari degradasi hutan pada hutan sekunder. Kebaruan dalam penelitian ini mencakup metodologi, substansi penelitian dan output dari pendekatan yang dilakukan. Dalam lingkup metodologi adalah pengembangan metode deteksi degradasi hutan menggunakan perubahan biomassa dan kerapatan tajuk, metode kuantifikasi emisi GRK pada degradasi hutan dengan pendekatan komprehensif yang sesuai dengan karakteristik gangguan dan tipe hutan di Indonesia melalui integrasi data spasial dan dinamika biomassa tegakan. Secara substansi pengembangan model pemantauan emisi GRK pada degradasi hutan secara komprehensif dengan mempertimbangkan aliran karbon pada semua pool karbon. Output dari pendekatan yang dilakukan telah menghasilkan peta kerapatan tajuk, peta biomassa dan kuantifikasi emisi akibat degradasi hutan di wilayah Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) dan wilayah Kabupaten/Kota sekitarnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2020 hingga Juni 2022 dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode analisis spasial dan tabular yang diterapkan untuk menjawab tujuan penelitian. Hasil penelitian tujuan (1), mengungkapkan bahwa Peta biomassa dan kerapatan tajuk dapat digunakan untuk memantau degaradasi hutan yang terjadi. Peta biomassa yang dihasilkan dari LiDAR mempunyai tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan penggunaan citra lainnya, meskidemikian mempunyai keterbatasan untuk diaplikasikan dalam skala yang luas. Peta kerapatan tajuk menjadi opsi yang paling memungkinkan untuk digunakan dalam mendetailkan tingkat degradasi yang terjadi sehingga dapat meningkatkan akurasi dugaan emisi yang dihasilkan dari degradasi hutan; tujuan (1) juga mengungkapkan secara konsisten pada tahun 2015 dan 2020, pada area berpenutupan hutan didominasi kerapatan tajuk hutan yang lebat (>60%). Kawasan hutan di IKN dan sekitarnya mengalami penurunan kerapatan tajuk hutan akibat penebangan. Sebaliknya, beberapa area mengalami peningkatan kerapatan tajuk hutan yang merepresentasikan pertumbuhan hutan yang terganggu; tujuan (2), mengungkapkan Hutan primer merupakan penyimpan karbon terbesar dan rumah dari keanekaragaman hayati. Estimasi stok karbon pada semua pool karbon di hutan primer adalah sebesar 383 tC ha-1 sedangkan pada hutan bekas kebakaran dan tebangan adalah sebesar 199 tC ha-1 dan 220 tC ha-1. Penelitian ini juga menunjukkan pentingnya memasukkan semua pool karbon dalam perkiraan stok karbon hutan sekunder, setelah peristiwa gangguan; tujuan (3), mengungkapkan bahwa berdasarkan beberapa pendekatan yang telah digunakan, terdapat keragaman yang besar dalam estimasi tingkat emisi GRK dari degradasi hutan. Selain itu, penting untuk diingat bahwa estimasi tingkat emisi GRK dari degradasi hutan memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi, terutama karena variasi dalam faktor emisi dan kesulitan dalam mengukur dan memodelkan perubahan karbon di hutan yang telah terdegradasi; tujuan (4) mengungkapkan bahwa untuk memanfaatkan aksi mitigasi yan telah dilakukan, terdapat 4 faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan implementasi program REDD+ di Kalimantan Timur, yaitu kapasitas dan komitmen pimpinan, kapasitas dan integritas birokrasi pemerintahan, penegakan hukum, pengawasan dan pengendalian terhadap aktivitas pemanfaatan lahan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124111
Appears in Collections:DT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
00_Cover- DISERTASI - (P062180041) WAHYU CATUR ADINUGROHO.pdf
  Restricted Access
Cover343.66 kBAdobe PDFView/Open
01_Ringkasan- DISERTASI - (P062180041) WAHYU CATUR ADINUGROHO.pdf
  Restricted Access
Ringkasan170.03 kBAdobe PDFView/Open
02_Fullteks- DISERTASI - (P062180041) WAHYU CATUR ADINUGROHO.pdf
  Restricted Access
Full text8.96 MBAdobe PDFView/Open
03_Lampiran - DISERTASI - (P062180041) WAHYU CATUR ADINUGROHO.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.32 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.