Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123874
Title: Pemetaan Kapabilitas Kantor Wilayah Bank Syariah Indonesia Region Jakarta 1 (Periode 2020-2022).
Other Titles: DIGITAL BANKING STRATEGY IN BUILDING SME ADVANTAGES (CASE STUDY IN BANK SYARIAH INDONESIA JAKARTA REGION)
Authors: Buono, Agus
Suprayitno, Gendut
Savitri, Siska
Issue Date: 10-Aug-2023
Publisher: IPB University
Citation: Manajemen IKM
Series/Report no.: Volume 18;No.2
Abstract: Perkembangan perbankan syariah di Indonesia memiliki deregulasi pada tahun 1983, Bank Indonesia memberikan keleluasaan kepada bank-bank untuk menentukan suku bunganya. Mayoritas penduduk Indonesia adalah masyarakat muslim, sehingga peluang ini disambut hangat oleh masyarakat. Sistem keuangan syariah di Indonesia menjadi salah satu sistem terbaik dan terlengkap yang diakui secara internasional. Antusias masyarakat terhadap hadirnya bank syariah tentunya juga menuntut bank syariah memiliki fasilitas dan pelayanan yang sama bahkan lebih baik dari bank lainnya. Tren perkembangan perbankan yang bergerak kearah digital dipicu oleh perilaku masyarakat yang berubah sejak pademi COVID 19 dua tahun terakhir. Penyelenggaraan layanan perbankan digital oleh bank umum di atur dalam POJK NO 12/POJK.03/2018, Layanan tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasional dan kualitas layanan perbankan kepada nasabahnya. Mengembangkan strategi bisnis menuju layanan perbankan digital membutuhkan infrastruktur yang memadai. Industri perbankan di Indonesia mencatat sejarah baru dengan hadirnya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang secara resmi lahir pada 1 Februari 2021 atau 19 Jumadil Akhir 1442 H. BSI merupakan ikhtiar atas lahirnya bank syariah kebanggaan umat, yang diharapkan menjadi energi baru pembangunan ekonomi nasional serta berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat luas. Potensi BSI untuk terus berkembang dan menjadi bagian dari kelompok bank syariah terkemuka di tingkat global sangat terbuka. Bank Syariah Indonesia mengimplementasikan strategi akselerasi perbankan syariah dimana kekuatan diantaranya adalah Perkembangan teknologi informasi (TI) dan digital. Bank Syariah Indonesia memiliki strategi tersendiri dalam memenangkan persaingan di era globalisasi dengan harapan peningkatan pertumbuhan laba sebesar 25 persen yaitu (1) Menjaga pertumbuhan pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga yang sehat; (2) Meningkatkan produktivitas jaringan; (3) Pengembangan bisnis digital;(4) Pengembangan ekosistem halal yang mendukung transaksi hulu ke hilir; (5) Kolaborasi bisnis retail Bank Syariah Indonesia membagi wilayahnya atau region menjadi 10 region yaitu region Jakarta 1, Jakarta 2, Aceh, Medan, Palembang, Kalimantan, Makasar, Semarang, Surabaya, Bandung. BSI Region Jakarta merupakan tulang punggung bagi pertumbuhan baik dari segi asset, Dana Pihak Ketiga maupun pembiayaan bagi Bank Syariah Indonesia. Bank Syariah Indonesia Region Jakarta 1 dengan total aset pada tahun 2022 sebesar Rp.52,451Trilliun dan dengan pencapaian pembiayaan retail (SME dan Mikro) pada tahun 2022 sebesar Rp.3,385T dan memiliki target pembiayaan retail untuk tahun 2023 sebesar Rp,3,587T. Lokasi Bank Syariah Indonesia region Jakarta 1 yang berada di pusat dari perekonomian di Indonesia, dengan wilayah yang diketahui memiliki jumlah penduduk yang tinggi, pusat industri, pusat perekonomian dan berkembangnya sektor manufaktur dan terpusatnya kegiatan perekonomian di Jakarta membuat terjadinya kompetisi dalam berbagai segmen. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123874
ISSN: Jurnal Manajmen IKM Volume 18 No. 2 Tahun 2023
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File SizeFormat 
SISKA SAVITRI tesis.pdf1.14 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.