Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123843
Title: Zonasi Sebaran Kritis Air Berdasarkan Neraca Air Meteorologis di Wilayah Pesisir Kota Pekalongan
Other Titles: Zoning of Critical Water Distribution Based on Meteorological Water Balance in the Coastal Area of Pekalongan City
Authors: Perdinan
Mustofa, Ikrom
Putri, Edsya Aguspa Dwi
Issue Date: 2023
Publisher: IPB University
Abstract: Kebutuhan air terus meningkat dan ketersediaannya berbeda di setiap wilayah dan waktu. Kota Pekalongan adalah kota dengan sebagian wilayahnya merupakan pesisir dan mengalami masalah kekurangan air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan zonasi sebaran kritis air di wilayah pesisir Kota Pekalongan dengan mempertimbangkan kriteria kritis air berdasarkan neraca air meteorologis selama bulan basah dan bulan kering. Penelitian ini dilakukan di delapan kelurahan di wilayah pesisir Kota Pekalongan, terutama di Kecamatan Pekalongan Utara. Kekritisan air dihitung dengan mempertimbangkan ketersediaan dan kebutuhan air. Tingkat kekritisan air dibagi menjadi empat kategori dengan membandingkan total ketersediaan air dengan kebutuhan. Pada bulan-bulan kering, semua kelurahan mengalami defisit air. Kelurahan Padukuhan Kraton dan Panjang Wetan mengalami surplus pada bulan-bulan basah. Seluruh kelurahan diklasifikasikan sebagai kritis air pada periode bulan kering. Pada periode DJF, seluruh kelurahan tidak termasuk dalam kategori kritis, namun pada periode MAM, beberapa kelurahan tergolong kritis.
Water demand always increases, and its availability varies between regions and times. Pekalongan City is a city that faces water scarcity issues. This study aims to determine the critical water distribution zones in the coastal area of Pekalongan City by considering the critical water criteria based on the use of meteorological water balance during the wet and dry months. The research location includes eight sub-districts in the coastal area of Pekalongan City, specifically in North Pekalongan District. Water criticality is calculated by considering water availability and water demand. Water criticality is classified into 4 categories by comparing the total water availability with demand. All sub-districts experience a water deficit during the dry months, while during the wet months, all sub-districts except Padukuhan Kraton and Panjang Wetan sub-districts experience a surplus. All sub-districts are classified as critical in the dry month period. During the DJF period, all sub-districts are classified as not critical yet, while during the MAM period, some sub-districts are classified as critical.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123843
Appears in Collections:UT - Geophysics and Meteorology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
G24190058_Edsya Aguspa Dwi Putri_Cover.pdf
  Restricted Access
Cover3.04 MBAdobe PDFView/Open
G24190058_Edsya Aguspa Dwi Putri_Fulltext.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.04 MBAdobe PDFView/Open
G24190058_Edsya Aguspa Dwi Putri_Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.92 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.