Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123770
Title: Keragaman Morfologi dan Molekuler Berbagai Genotipe Bawang Putih Lokal dan Mutan Putatif Hasil Irradiasi MV4
Other Titles: Morphological and Molecular Diversity of Various Local Garlic Genotypes and MV4 Irradiation Mutated Putative Mutants
Authors: Dinarti, Diny
Sudarsono
Ulum, Yusup Bahrul
Issue Date: 11-Aug-2023
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan spesies dalam genus Allium dengan tingkat produksi terbesar kedua di dunia setelah bawang bombay (Allium cepa L.). Siung bawang putih dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti obat dan bumbu masakan. Produksi bawang putih nasional hanya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sebesar 3%, dan 97% diimpor dari China. Masyarakat Indonesia juga cenderung memilih bawang putih impor karena harganya lebih murah dan ukuran umbi lebih besar dibandingkan bawang putih genotipe lokal. Laju pengembangan bawang putih varietas baru relatif lambat karena perbanyakan dilakukan secara vegetatif, sehingga keragamannya menjadi relatif sempit. Peningkatan karakter dan keragaman dapat diperoleh dengan induksi mutasi irradiasi sinar gamma. Percobaan irradiasi sinar gamma pada bawang putih telah menghasilkan perubahan fisiologis pada keturunan ke-3 mutan putatif (MV3). Keturunan mutan ke-4 (MV4) dari percobaan tersebut ditanam kembali dan dibandingkan dengan genotipe lokal lainnya. Tujuannya agar dapat dilakukan pengelompokan berdasarkan karakter hasil dan intensitas kandungan antosianin. Penanaman dilakukan di Kebun Percobaan AGH, IPB, Pasir Sarongge, Cianjur. Percobaan dilakukan dengan menggunakan rancangan single plant design dengan 21 unit percobaan yaitu 3 genotipe kontrol, 13 genotipe MV4, dan 5 genotipe pembanding. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa genotipe MV4 Lumbu Kuning 1 Gy dan Ciwidey 2 Gy memiliki bobot dan diameter umbi yang lebih baik dibandingkan dengan genotipe lainnya termasuk genotipe pembanding. Analisis klaster mengelompokkan genotipe bawang putih menjadi 5 kelompok dengan jarak cophenhetic 0,4. Analisis PCA juga membagi genotipe bawang putih menjadi 4 kuadran, dimana genotipe pada kuadran 2 memiliki intensitas antosianin yang lebih unggul dibandingkan genotipe lainnya. Analisis PCR dengan penggunaan primer MYB1 dilakukan untuk melihat keragaman pada tingkat moekuler. Percobaan dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler Tanaman 1, IPB. Hasil analisis produk PCR menunjukkan bahwa keragaman juga terlihat pada tingkat molekuler yang ditandai adanya perbedaan pita DNA baik dari jumlah maupun panjang amplikon.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123770
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Yusup Bahrul Ulum - A253190351 - Full Text.pdf
  Restricted Access
Full Text8 MBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover2.76 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.93 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.