Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123460
Title: Pengaruh khlorin terhadap daya hidup dan profil resistensi antobiotika bakteri fekal koloform dan escherichia coli 0157=H7 dan limbah cair rumah potong ayam
Authors: Sudarwanto, Mirwati
E. Gumbira S
Sanjaya, A. Winny
Lusiastuti, Angela Mariana
Issue Date: 1994
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penyakit diare yang ditularkan melalui air ( Water Borne Enteric Illness) merupakan salah satu penyakit utama di yang dapat menyebabkan kematian pada manusia. Penyakit Water Borne Enteric Illness adalah mikroorganisme enterik, yaitu mikroorganisme yang berkembangbiak di saluran usus dan diekskresikan melalui feses (Gaudy dan Gaudy, 1985). Eschericia. coli dapat mencemari lingkungan Rumah Potong Ayam (RPA) melalui beberapa cara, misalnya melalui tangan pekerja dan peralatan yang digunakan atau dapat berasal dari hewannya sendiri (Smeltzer, 1984). Beberpa galur E. coli menyebabkan gastroenteritis akut atau enteritis disentri pada manusia dan hewan. Salah satu cara untuk mendapatkan produk unggas berkualitas baik adalah dengan menggunakan desinfektan sehingga mengurangi jumlah mikroorganisme yang berakibat dapat memperpanjang masa simpan (shelf life) produk akhir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan khlorin dalam menginaktifasi dan mengurangi jumlah bakteri peranannya di dalam perkembangan resistensi antibiotika. Koliform, Fekal Koliform, £. coli dan £. coli 0157:H7. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan berperannya unggas sebagai reservoir bakteri patogen £. coli 0157:H7. Penelitian dilakukan di laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner FKH-IPB dan laboratorium Toksikologi Balitvet pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni 1994. Parameter yang diukur dalam peneliian ini adalah jumlah Koliform sebelum dan sesudah khlorinasi, jumlah Fekal Koliform sebelum dan sesudah khlorinasi, pengukuran kadar khlor bebas dan pengukuran resistensi antibiotika bakteri Koliform, Fekal Koliform, E. coli dan E. coli O157:H7 sebelum dan sesudah khlorinasi. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 15 ulangan. Metoda analisanya menggunakan analisis sidik ragam, untuk mengetahui adanya perbedaan antar perlakuan dilakukan uji Duncan. Untuk mengetahui perbedaan yang nyata antara proporsi isolat yang resisten antibiotika dari tiga macam dosis khlorin digunakan test non-parametrik Friedmann dan Kruskal-Wallis (Mustafa, 1990). Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa khlorin efektif untuk membunuh bakteri Koliform, Fekal Koliform, E. coli dan E. coli O157:H7 dari limbah cair RPA Tangerang dan RPA Parung. Pada efluen RPA Tangerang dapat diberikan khlorin dosis 70 ppm dan diperlukan pengolahan limbah, sedangkan pada RPA Parung dapat digunakan dosis khlorin 50 ppm sebelum efluen dialirkan ke badan air. Efektifitas khlorin dipengaruhi oleh chlorine demand dalam air limbah, sedangkan chlorine demand dipengaruhi oleh volume dan kualitas efluen yang dihasilkan. Unggas dapat berperan sebagai reservoir E. coli O157:H7 karena bakteri tersebut ditemukan, baik pada limbah cair RPA Tangerang maupun RPA Parung. Bakteri Koliform, Fekal Koliform, E.coli dan E.coli O157:H7 bersifat resisten terhadap enam macam antibiotika yaitu tetrasiklin, khloramfenikol, ampisilin, asam nalidiksat, sulfonamid kombinasi dan kotrimoksasol. Khlorin tidak berpengaruh terhadap terjadinya resistensi antibiotika pada mikroorganisme.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123460
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1994AML.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.23 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.