Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123405
Title: Strategi Meningkatkan Penyerapan Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH DR) Pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
Other Titles: Strategy for Increasing the Absorption of Revenue Sharing Fund of Reforestation Fund in East Kalimantan Province Government
Authors: Hakim, Dedi Budiman
Falatehan, A. Faroby
Nugraha, Ramlan
Issue Date: 8-Aug-2023
Publisher: IPB University
Abstract: Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH DR) adalah salah satu sumber pendapatan daerah dari sumber daya alam sektor kehutanan. Namun demikian, pemerintah daerah saat ini memiliki kendala dalam memanfaatkan dana tersebut. Dalam kurun 2017-2019, dari Rp2.47 triliun yang disalurkan pemerintah kepada provinsi, masih ada sisa sebesar Rp1.4 triliun. Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi penerima DBH DR terbesar di Indonesia. Jumlah dana yang diterima rata-rata Rp170 miliar per tahun atau 23 persen dari total nasional. Meski demikian, serapan anggarannya masih rendah yaitu 31.24 persen. Hal ini berdampak pada besarnya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) dan terhambatnya kinerja program prioritas seperti rehabilitasi hutan dan lahan. Penelitian ini bertujuan 1) Mengidentifikasi dan menganalisis kebijakan dan implementasi DBH DR, 2) Mengidentifikasi dan menganalisis penyebab rendahnya DBH DR berdasarkan persepsi stakeholder, dan 3) Merumuskan strategi meningkatkan penyerapan DBH DR pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian dilakukan di Jakarta dan Kalimantan Timur pada April hingga Desember 2022 melalui studi literatur, wawancara dan survey. Survey dilakukan kepada stakeholder kunci dari Pusat, Pemda, dan masyarakat untuk mengetahui persepsi mereka dan diolah dengan aplikasi NVivo 12. Hasil penelitian menunjukkan, DBH DR yang dimiliki Provinsi Kalimantan Timur cukup tinggi, namun masih terkendala dari sisi penyerapan anggaran yang belum maksimal. Belum maksimalnya serapan menyebabkan adanya sisa DBH DR dan menjadi SiLPA serta tidak tercapainya beberapa output prioritas seperti capaian rehabilitasi hutan dan lahan. Faktor yang mempengaruhi penyerapan DBH DR antara lain peraturan teknis DBH DR dinilai belum mengakomodir kebutuhan daerah, lambatnya proses pemetaan nomenklatur kegiatan, dan penggunaan DBH DR yang belum tepat sasaran. Guna mengatasi rendahnya serapan DBH DR di Provinsi Kalimantan Timur, kebijakan atau regulasi menjadi faktor penting dalam mendorong perencanaan DBH DR yang baik dan memberikan ruang bagi pelibatan masyarakat dalam pelaksanaan DBH DR. Namun demikian, prasyarat substansi kebijakan tersebut harus dapat mengakomodir kebutuhan daerah dan sinkron dengan ketentuan perundang-undangan yang lain. Di sisi lain, untuk menghasilkan perencanaan yang maksimal dalam menyerap DBH DR, dibutuhkan SDM yang memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai peraturan DBH DR. Strategi meningkatkan penyerapan DBH DR pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur adalah 1) Sinkronisasi kebijakan dan tata waktu perencanaan DBH DR di tingkat pusat dan daerah, 2) Penggunaan DBH DR diarahkan untuk membiayai kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat seperti perhutanan sosial dan prioritas pembangunan daerah lainnya, dan 3) Meningkatkan kapasitas SDM pengelola DBH DR di daerah terkait peraturan teknis yang berlaku.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123405
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover_Ramlan Nugraha_MPD H052190131.pdf
  Restricted Access
Cover2.69 MBAdobe PDFView/Open
Fulltext_Ramlan Nugraha_MPD H052190131.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.77 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran_Ramlan Nugraha_MPD H052190131.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.27 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.