Evaluasi Efektivitas Tanaman untuk Fungsi Ekologis dan Pengaman (Studi Kasus Koridor 8 Transjakarta, DKI Jakarta)

Abstract

Jalur jalan hijau dan infrastruktur hijau masih sangat terbatas di Jakarta. Transjakarta Koridor 8 Harmoni – Lebak Bulus meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan yang merupakan pusat pemerintahan dan pemukiman padat penduduk. Tingginya aktivitas di kawasan tersebut menyebabkan peningkatan arus transportasi dan emisi gas rumah kaca. Sektor transportasi merupakan penyumbang emisi CO2e tertinggi di Ibu Kota, sehingga menurunkan kualitas lingkungan khususnya greenbelt pada Koridor 8 Transjakarta. Kondisi vegetasi, seperti sifat fisik pohon yang buruk pada jalan, dapat menjadi masalah vital jika dikaitkan dengan lingkungan sekitar, baik dari segi kualitas tanaman, tingkat mereduksi polusi udara, kebisingan dan keamanan pengguna jalan. Penilaian fungsi ekologi dan pengaman dalam penelitian ini terdiri dari 7 variabel yaitu peredam kebisingan, pereduksi polusi, kelembaban udara, kontrol pandangan, kontrol kesilauan, pengarah dan peredam kecelakaan. Lokasi penelitian dibagi menjadi 5 segmen dengan kondisi keadaan jalan yang berbeda. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif. Ada tiga analisis yang digunakan yaitu penilaian aspek fungsi ekologis, penilaian aspek fungsi pengaman dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Didapatkan hasil penilaian pada fungsi ekologis dengan variabel peredam bising adalah (Polyalthia longifolia) Glodongan Tiang, (Casuarina sp.) Cemara, (Acacia auriculiformis) Akasia, dan (Archontophoenix alexandrae) Palem Alexander. Hasil penilaian pereduksi polusi tiap segmen di dominasi jenis vegetasi (Mangifera indica) Mangga, (Polyalthia longifolia) Glodongan Tiang, (Carbera odollam) Bintaro. Penilaian fungsi pengaman diperoleh hasil dengan kategori segmen pada pinggir jalan dengan kategori baik yaitu segmen 3 dan segmen 5, kemudian sedang pada segmen 4, buruk pada segmen 1 dan 2. Median jalan pada fungsi pengaman dengan kategori baik terdapat pada segmen 3 dan 4 , sedang pada segmen 5, buruk pada segmen 1 dan 2. Hasil gabungan AHP menunjukkan skala prioritas tertinggi untuk rekomendasi evaluasi penelitian ini yaitu Pereduksi Polusi sebagai variabel terpenting dengan bobot sebesar 0,348, peringkat kedua yaitu Peredam Kecelakaan dengan bobot 0,300, peringkat ketiga yaitu Kontrol Kesilauan dengan bobot 0,150. Hasil gabungan 3 pakar menghasilkan nilai rasio konsistensi sebesar 0,05, nilai rasio konsistensi 0,05 lebih kecil dari 0,10 sehingga dapat dikatakan sudah memenuhi syarat konsisten. Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dasar untuk memilih vegetasi dan lokasi yang cocok untuk di perbaiki secara ekologis, pengaman dan penataan ruang terbuka hijau di Jakarta khususnya pada Jalur Hijau Transjakarta Koridor 8.

Green lanes and green infrastructure are still very limited in Jakarta. Transjakarta Corridor 8 Harmoni - Lebak Bulus covers Central Jakarta, West Jakarta, and South Jakarta which are government centers and densely populated settlements. The high activity in the area causes an increase in transportation flows and greenhouse gas emissions. The transportation sector is the highest contributor to CO2e emissions in the capital city, thus reducing environmental quality, especially the greenbelt in Transjakarta Corridor 8. Vegetation conditions, such as poor physical properties of trees on the road, can be a vital issue when it comes to the surrounding environment, both in terms of plant quality, level of air pollution reduction, noise and road user safety. The assessment of ecological and safety functions in this study consists of 7 variables, namely noise reduction, pollution reduction, air humidity, view control, glare control, directional and accident reduction. The research location is divided into 5 segmens with different road conditions. The method used is descriptive and quantitative. There are three analyses used, namely ecological function aspect assessment, safety function aspect assessment and Analytical Hierarchy Process (AHP). The results of the assessment of the ecological function with noise reduction variables were (Polyalthia longifolia) Glodongan Tiang, (Casuarina sp.) Fir, (Acacia auriculiformis) Acacia, and (Archontophoenix alexandrae) Alexander palm. The results of the pollution reduction assessment of each segmen are dominated by vegetation types (Mangifera indica) Mango, (Polyalthia longifolia) Glodongan Tiang, (Carbera odollam) Bintaro. The safety function assessment obtained results with the category of segmens on the roadside with good categories, namely segmen 3 and segmen 5, then moderate in segmen 4, poor in segmens 1 and 2. The road median on the safety function with good categories is found in segmens 3 and 4, moderate in segmen 5, poor in segmens 1 and 2. The combined AHP results show the highest priority scale for the evaluation recommendations of this research is Pollution Reduction as the most important variable with a weight of 0,348, the second rank is Accident Reducer with a weight of 0,300, the third rank is Glare Control with a weight of 0,150. The combined results of 3 experts produce a consistency ratio value of 0,05, the consistency ratio value of 0,05 is smaller than 0,10 so it can be said to have met the consistent requirements. This research can be used as basic information for selecting vegetation and locations suitable for ecological improvement, safety and arrangement of green open spaces in Jakarta, especially on the Transjakarta Green Line corridor 8.