Pengaruh Sentimen Investor dan Faktor Makroekonomi Indonesia terhadap Perilaku Herding Investor Large-Cap Cryptocurrency

Abstract

Pasar cryptocurrency telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dan telah menjadi jenis mata uang sekaligus instrumen investasi yang penting. Permasalahan utama muncul saat kegiatan investasi cryptocurrency dilakukan secara gegabah oleh investor awam yang memiliki perilaku bias dalam investasi dan ikut-ikutan tanpa memperhatikan tingginya risiko di samping tingginya tingkat pengembalian cryptocurrency. Sifat investor yang ikut-ikutan tersebut menunjukkan indikasi investor berperilaku herding pada pasar large-cap cryptocurrency. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk menganalisis perilaku herding pada pasar large-cap cryptocurrency, menganalisis pengaruh sentimen investor terhadap perilaku herding pada pasar large-cap cryptocurrency, serta menganalisis pengaruh faktor makroekonomi Indonesia, yaitu inflasi dan suku bunga terhadap perilaku herding pada pasar large-cap cryptocurrency. Untuk menganalisis fenomena tersebut, digunakan pendekatan CSAD dengan pendekatan estimator Newey-West mengingat sebaran distribusi tidak simetris, dan diperoleh tiga hasil utama. Pertama, investor large-cap cryptocurrency memiliki kecenderungan bertindak tidak rasional dan meniru keputusan orang lain tanpa merujuk pada keyakinan mereka sendiri, atau berperilaku herding selama periode sampel agregat maupun subsampel. Kedua, dari dua sentimen investor yang diteliti yaitu volatilitas agregat cryptocurrency (CVI) dan indeks keserakahan dan keserakahan (FGI) spesifik pada pasar large-cap cryptocurrency, hanya indeks FGI dengan kecenderungan saat investor takut (fear) yang memiliki pengaruh positif terhadap perilaku herding investor pada pasar large-cap cryptocurrency selama periode sampel agregat maupun subsampel. Ketiga, dari dua faktor makroekonomi Indonesia yang diteliti yaitu tingkat inflasi dan suku bunga, hanya perubahan tingkat inflasi yang memiliki pengaruh positif terhadap perilaku herding investor pada pasar large-cap cryptocurrency selama periode sampel agregat maupun periode subsampel. Adapun suku bunga Indonesia berpengaruh positif hanya pada beberapa titik periode subsampel, yaitu saat terdapat perubahan tingkat suku bunga secara intens/substansial. Maka dari itu, investor sebaiknya berhati-hati dan selalu memantau kondisi pasar cryptocurrency terutama saat terdapat pemberitaan yang menimbulkan sentimen negatif para investor large-cap cryptocurrency. Selain itu, sangat disarankan bagi investor untuk dapat mengembangkan strategi manajemen risiko dengan exit-strategy yang efektif serta melakukan diversifikasi dengan aset yang memiliki korelasi negatif dengan cryptocurrency serta tahan (resilience) terhadap perubahan tingkat makroekonomi Indonesia. Adapun bagi pembuat kebijakan baik global dan lokal perlu menetapkan peraturan yang memadai untuk meningkatkan efisiensi pasar mata uang kripto. Bagi penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian perilaku herding atau perilaku keuangan lainnya dengan lebih lanjut menggunakan cryptoassets lainnya atau cryptocurrency secara terpisah untuk mengetahui karakteristik dari masing-masing cryptocurrency, serta dalam pengaruhnya terhadap perilaku herding investor dapat menggunakan faktor lainnya.