Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123302
Title: Komunikasi Partisipatif untuk Memperkuat Keberdayaan dan Adaptasi Petani Menghadapi Dampak Perubahan Iklim
Authors: Sarwoprasodjo, Sarwititi
Hapsari, Dwi Retno
Abdullah, Said
Issue Date: 31-Aug-2023
Publisher: IPB University
Abstract: Dampak perubahan iklim makin terasa pada semua sektor dan mengancam kehidupan. Salah satu sektor yang terdampak cukup besar adalah pertanian. Perubahan iklim menurunkan produksi pangan, mengancam ketahanan pangan dan berisiko meningkatkan kemiskinan masyarakat pedesaan. Salah satu kelompok masyarakat pedesaan yang merasakan dampak terbesar perubahan iklim adalah petani sumber penghidupannya berkaitan dengan alam. Pada kategori petani, perempuan tani dan petani gurem adalah kelompok yang memiliki risiko cukup tinggi. Mereka memiliki daya adaptasi dan sumber daya yang terbatas. Selain itu, mereka juga memiliki keterbatasan pada akses informasi dan tingkat partisipasi pada pengambilan keputusan yang rendah. Kondisi tersebut menempatkan petani menjadi kelompok yang sangat rentan dan tidak berdaya. Secara umum tingkat adaptasi petani di Indonesia masih belum memadai. Hal ini disebabkan mereka belum memiliki persepsi dan kesadaran yang kuat terkait perubahan iklim. padahal kedua hal tersebut dapat mendorong lahirnya aksi adaptasi baik pada tingkat individu maupun kelompok. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat daya adaptasi petani adalah dengan memperkuat kesadaran dan persepsi melalui komunikasi yang lebih terbuka dan dialogis. Model komunikasi yang dapat digunakan adalah komunikasi partisipatif. Komunikasi memberikan peluang tidak hanya meningkatkan persepsi, kesadaran, dan akses informasi namun lebih jauh menghasilkan perubahan sosial berupa peningkatan daya lenting dan keberdayaan petani. Berangkat dari pemahaman tersebut penelitian dilakukan dengan tujuan untuk 1). Mengungkap persepsi petani atas perubahan iklim dan dampak yang ditimbulkannya; 2). Mengidentifikasi faktor-faktor pendorong terjadinya dialog di antara petani terkait perubahan iklim; 3). Mengembangkan dialog yang melahirkan aksi kolektif dan perubahan sosial pada tingkat individu dan kelompok tani; 4). Mengungkap perubahan sosial baik pada tingkat individu maupun kelompok tani sebagai bagian penting dari menguatnya daya lenting dan keberdayaan petani. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivis dan kritis. Pendekatan yang digunakan adalah riset aksi partisipatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik dan alat participatory rural communication appraisal (PRCA). Proses pengumpulan data dilakukan dengan mengikuti empat tahap riset aksi, yaitu tahap pemahaman situasi, perancangan aksi kolektif, pelaksanaan aksi kolektif dan refleksi. Tiap tahap terdiri dari beberapa dialog yang melibatkan petani dan peneliti. Terdapat 15 orang petani yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 5 orang perempuan yang diobservasi dan terlibat dialog pada tiap tahap riset aksi yang dilakukan di kelompok tani di Dusun Darim, Desa Kendayakan, Kabupaten Indramayu. Penelitian ini mengungkap bahwa persepsi petani pada perubahan iklim beragam. Perubahan iklim dipersepsikan sebagai kejadian yang disebabkan dan telah menjadi ketentuan Tuhan YME. Petani menyebutnya sebagai perobahan alam. Sementara petani lain memersepsikan perubahan iklim karena kerusakan alam yang bersumber dari perbuatan manusia yang menyebabkan lingkungan dan alam rusak. Melalui dialog yang dilakukan petani dan peneliti berhasil memunculkan persepsi baru tentang perubahan iklim pada petani. Persepsi dan kesadaran tersebut menjadi dasar terbangunnya kemauan mengembangkan aksi kolektif untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Komunikasi partisipatif dalam bentuk dialog dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa perasaan terkucilkan dari penduduk desa lainnya. Sementara faktor eksternal adalah adanya agen perubahan dari luar Dusun, yaitu akademisi IPB dan tokoh petani Indramayu. Faktor eksternal lainnya adalah inovasi benih hasil silangan petani. Dialog yang dilakukan, berhasil mendorong partisipasi petani, baik laki-laki maupun perempuan, dalam merancang mimpi perubahan masa depan dusun dan rencana aksi kolektif. Mimpi masa depan Dusun Darim adalah terwujudnya Dusun Darim yang berkualitas, aman, asri, dan sejahtera melalui nilai-nilai gotong royong. Adapun aksi kolektif di bidang pertanian yang disepakati untuk dilakukan adalah sekolah lapang pertanian ramah iklim dan warung informasi iklim. Komunikasi partisipatif yang dilakukan memberikan perubahan pada tingkat individu dan kelompok tani. Pada tingkat individu, perubahan yang muncul berupa (1) meningkatnya kesadaran petani; (2) meningkatnya efikasi diri; (3) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan budi daya pertanian padi ramah iklim; dan (4) adanya perubahan perilaku berupa implementasi pertanian ramah iklim di lahan sendiri. Adapun perubahan sosial pada tingkat kelompok meliputi (1) menguatnya akses informasi bagi seluruh petani, terutama perempuan tani; (2) menguatnya kohesi sosial di antara petani; (3) meningkatnya partisipasi petani, terutama perempuan pada proses pengambilan keputusan di tingkat dusun dan desa; (4) keterlibatan perempuan pada proses pengambilan keputusan tingkat dusun menjadi norma baru di masyarakat; (4) tingkat kepemilikan petani pada setiap aksi kolektif meningkat; (5) meningkatnya kepemimpinan petani Darim baik pada tingkat dusun maupun kelompok petani dari dusun atau desa lain; dan (6) Efikasi kolektif meningkat dengan terlaksananya berbagai aksi kolektif.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123302
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Full Text Said Watermark.pdf
  Restricted Access
Full Text21.6 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.