Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123228
Title: Model Ekonomi Pemanfaatan Kawasan Pesisir Untuk Pengembangan Ekowisata Berkelanjutan di Teluk Ciletuh Kabupaten Sukabumi
Authors: Kusumastanto, Tridoyo
Adrianto, Luky
Yulianda, Fredinan
Yudhistira, Eka
Issue Date: 26-Jul-2023
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Teluk Ciletuh merupakan bagian dari Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang memiliki keindahan alam pesisir. Aktivitas mata pencaharian masyarakat pesisir Teluk Ciletuh sebagian besar memanfaatkan sumberdaya alam dan jasa lingkungan pesisir. Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi penawaran dan permintaan jasa ekosistem Kawasan Teluk Ciletuh, mengkaji nilai ekonomi dan aktivitas ekonomi kawasan Kawasan Teluk Ciletuh, mengkaji peran dan tujuan para pakar dalam pengelolaan ekowisata Teluk Ciletuh melalui analisis kelembagaan, dan mendesain model ekonomi Kawasan Teluk Ciletuh. Metode penelitian ini adalah metode survei. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kesesuaian lahan ekowisata, daya dukung kegiatan ekowisata, neraca penawaran dan permintaan jasa ekosistem budaya non moneter, valuasi ekonomi, analisis dampak ekonomi kegiatan ekowisata, analisis kelembagaan, dan desain model ekonomi pengelolaan ekowisata berkelanjutan. Model Burkhard yang digunakan dalam pengukuran neraca penawaran dan permintaan non moneter jasa ekosistem budaya menunjukkan jenis lanskap persawahan, perkebunan, hutan mangrove, terumbu karang, sungai dan air terjun, infrastruktur, pemondokan, pelelangan ikan, dan bagan ikan memiliki keseimbangan neraca penawaran dan permintaan non moneter jasa ekosistem budaya secara nilai rekreasi/instrinsik dan nilai instrinsik biodiversitas. Neraca jasaekosistem budaya bernilai 4 yang artinya masih memiliki potensi besar dalam memenuhi preferensi wisatawan. Indeks Kesesuaian Wisata untuk rekreasi pantai, wisata mangrove, dan kegiatan snorkeling masing-masing adalah sebesar 2,31 (sesuai); 2,12 (sesuai); dan 1,65 (tidak sesuai). Daya dukung kawasan untuk rekreasi pantai dan wisata mangrove masing-masing adalah sebanyak 186 orang/hari dan 225 orang/hari. Valuasi ekonomi jasa ekosistem budaya Teluk Ciletuh menggunakan travel cost method diperoleh nilai sebesar Rp 133.654.681.000,00/tahun. Dampak ekonomi jasa ekosistem budaya bagi masyarakat lokal sebesar Rp 79.620.229.976,25/tahun. Valuasi ekonomi pemanfaatan sumberdaya lahan Teluk Ciletuh menggunakan effect on production, yaitu berupa lahan sawah untuk padi sebesar Rp 32.122.053.562 per tahun atau Rp 19.257.826/ha/tahun dan lahan sawah untuk palawija sebesar Rp 176.597.465.005 per tahun atau Rp 105.873.780/ha/tahun. Valuasi ekonomi lahan tambak udang adalah sebesar Rp 24.140.522 atau Rp 3.565.808/ha/tahun. Valuasi ekonomi hutan mangrove sebagai penyedia kepiting sebesar Rp 70.021.583/tahun atau Rp 8.124.096/ha/tahun. Analisis bioekonomi sumberdaya perikanan tangkap di Teluk Ciletuh terdiri dari sumberdaya ikan pelagis kecil dan demersal. Hasil penelitian menunjukkan kondisi perikanan tangkap di Teluk Ciletuh telah terjadi over fishing, sumberdaya ikan pelagis kecil dan demersal masing-masing sebesar 15,61% dan 15,21%. Nilai rente rezim pengelolaan maximum economic yield untuk sumberdaya ikan pelagis kecil dan demersal masing-masing sebesar Rp 15.573.096.668,99 dan Rp 26.536.501.732,56. Nilai rente rezim pengelolaan maximum sustainable yield untuk sumberdaya ikan pelagis kecil dan demersal masing-masing sebesar Rp 15.541.274.283,71 dan Rp 26.441.286.950,34. Valuasi ekonomi konservasi hutan mangrove menggunakan teknik perhitungan contingent valuation method dan diperoleh nilainya sebesar Rp 4.153.991.372,40/tahun atau Rp 481.957.462,86/ha/tahun. Pada analisis kelembagaan pengelolaan ekowisata Teluk Ciletuh terdapat delapan pakar yang berasal dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Badan Pengelola Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Akademisi Universitas Muhammadiyah Sukabumi, operator wisata, dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antar pakar adalah bersifat konvergen, sehingga hal ini memudahkan para pakar untuk saling mencapai tujuannya melalui kerja sama. Terdapat 7 tujuan yang dihimpun dari para pakar, yaitu meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat lokal dan PDRB, meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, kesesuaian tata ruang, pelestarian ekosistem, pelestarian ekosistem, meningkatkan jumlah tenaga kerja lokal, meningkatkan pelaku usaha lokal yang terampil, dan meningkatkan kapabilitas usaha pelaku usaha. Tujuan meningkatkan jumlah tenaga kerja lokal, pelestarian ekosistem, dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan memiliki nilai persetujuan tertinggi dari semua pakar. Simulasi model dinamik menggunakan tiga pemodelan dengan rentang waktu Tahun 2019 hingga Tahun 2039. Skenario 1 model tanpa intervensi kebijakan, skenario 2 model kebijakan parsial, serta skenario 3 model kebijakan daya dukung wisatawan. Skenario 1 menghasilkan optimasi nilai ekonomi kawasan sebesar Rp 5.542.397.072.677,09. Skenario 2 menghasilkan optimasi nilai ekonomi kawasan sebesar Rp 1.084.019.231.946,66. Skenario 3 menghasilkan nilai ekonomi kawasan optimal sebesar Rp 1.088.645.435.412,31 yang tidak sebesar nilai ekonomi kawasan pada skenario 1, tetapi skenario 3 sebagai model terbaik karena memperhatikan kegiatan ekowisata, pertanian, dan perikanan berkelanjutan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123228
Appears in Collections:DT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover.pdf
  Restricted Access
Cover1.44 MBAdobe PDFView/Open
full text.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.85 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.71 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.