Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123177
Title: Penciptaan Lapangan kerja Melalui Pengembangan Komunitas (Kasus Pada Komunitas Pemuda Wangsakerta Kabupaten Cirebon)
Authors: Wahyuni, Ekawati Sri
Muljono, Pudji
Reni Nur Azizah, Reni Nur
Issue Date: 2023
Publisher: IPB University
Abstract: Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang terus menerapkan berbagai model pengembangan masyarakat untuk menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera. Salah satu aktor pembangunan yang digencarkan untuk turut serta aktif dalam pengembangan masyarakat adalah pemuda. Hal tersebut berkaitan dengan momentum Indonesia yang akan menghadapi peluang bonus demografi. Bonus demografi merupakan suatu kondisi yang menunjukan 70 persen penduduk Indonesia berada pada usia produktif (15-64 tahun) yang terjadi dalam evolusi kependudukan dengan pola siklus seabad sekali. Menurut data sensus penduduk 2020 mencatat bahwa jumlah penduduk Indonesia pada bulan September sebanyak 270,20 juta penduduk. Sementara proporsi usia produktif (15-64 tahun) terhadap jumlah penduduk Indonesia mencapai 70,72 persen dari total penduduk Indonesia yang mencapai 270,20 juta jiwa (BPS 2020). Angka tersebut cukup tinggi untuk menunjukan bahwa Indonesia tengah menghadapi peluang bonus demografi, karena komposisi usia produktif komposisinya lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif. Kondisi tersebut menjadi peluang keuntungan atau dapat menjadi window of opportunity pada suatu negara ketika sumberdaya manusia produktif mampu menjadi aktor pengembangan yang berkualitas dan turut serta dalam memajukan negara. Bonus demografi merupakan kesempatan emas yang dapat dinikmati suatu negara, sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif rentang usia antara 15-40 tahun dalam evolusi kependudukan yang dialaminya. Dalam tataran makro, banyaknya usia produktif berarti meningkatnya produktivitas yang pada gilirannya memicu pertumbuhan ekonomi. Poduktivitas pekerja yang tinggi akan membuahkan upah yang tinggi dan berakibat bagi kesejahteraan dan standar hidup keluarga. Momentum bonus demografi akan dapat dipetik dengan diiringi oleh kebijakan yang tepat dalam waktu yang panjang untuk meningkatkan produktivitas pekerja. Kesempatan untuk membentuk modal manusia berkualitas adalah makna dari memetik demografi sebagai bonus (Adioetomo dan Elda, L 2018). Salah satu kegiatan memetik bonus demografi dengan menjadikan pemuda sebagai aktor penggerak utama adalah pengembangan komunitas pemuda Wangsakerta yang berlokasi di Cirebon. Upaya pengembangan komunitas dilakukan untuk menjembatani pemuda dalam komunitas mengenali berbagai potensi diri yang pada akhirnya mampu mandiri dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Penelitian yang dilakukan Rosyadi dan kawan-kawan menunjukan bahwa dengan adanya pembentukan komunitas pemuda kreatif memberikan banyak kebermanfaatan salah satunya menumbuhkan berbagai usaha baru bagi salahsatu komunitas pemuda sebagai antisipasi pengangguran di desa. (Rosyadi et al. 2020). Dengan demikian, penelitian yang akan dilakukan hendak mengkaji bagaimana hubungan pengembangan komunitas yang melibatkan peran pemuda dalam menciptakan kemandirian berupa penciptaan lapangan pekerjaan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan berfokus pada: (1) Mengidentifikasi kondisi aktual pengembangan komunitas pemuda di masa sekarang. (2) Mendeskripsikan peranan multipihak dalam mengembangkan komunitas pemuda. (3) Menganalisis eksistensi komunitas pemuda dalam mengembangkan sumber daya alam di sekitarnya untuk penciptaan lapangan pekerjaan. (4) Menganalisis aktor-aktor penting dalam mengembangkan komunitas pemuda. Penelitian ini menggunakan paradigma postpositivism dan menggunakan metode campuran yaitu survey dan wawancara mendalam, penelitian ini difokuskan pada komunitas pemuda Wangsakerta yang berlokasi di Desa Wangsakerta kabupaten Cirebon. Pemilihan komunitas tersebut dilakukan secara sengaja karena adanya kesesuaian dengan permasalahan penelitian yang akan dikaji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh karakteristik pemuda dan partisipasi pemuda secara simultan terhadap penciptaan lapangan pekerjaan sesuai dengan modal sosial yang dimiliki sebesar 37,7 persen dan selebihnya 62,3 persen dipengaruhi oleh faktor lain. Saung Wangsakerta yang bisa berkembang sejauh ini tidak terlepas dari keterlibatan multipihak khususnya Ibu FM, akademisi dan pemuda lokal. Eksistensi komunitas pemuda dalam mengembangkan sumber daya alam di sekitarnya yaitu dengan memanfaatkan lahan perkaranagan yang sempit menjadikan lahan yang kosong menjadi lahan yang produktif. Pemanfaatan sumber daya alam ini dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri. Tidak hanya itu, dengan memanfaatkan lahan perkarangan juga dapat memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, memenuhi kebutuhan konsumsi dan memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123177
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
02 Watermark (Fullteks) - TESIS - (I353190031) RENI NUR AZIZAH.pdf
  Restricted Access
Fullteks929.52 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.