Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123038
Title: Penggunaan Drone Multi-Sensor dalam Studi Perilaku Gajah Sumatera di Lanskap Bukit Tigapuluh Jambi
Other Titles: The Use of Drone Multi-Sensor on Behavioral Study of Sumatran Elephant in Bukit Tigapuluh Landscape Jambi
Authors: Rahman, Dede Aulia
Condro, Aryo Adhi
Wijayanto, Raden Danang
Issue Date: 1-Aug-2023
Publisher: IPB university
Abstract: Teknologi drone mampu berperan lebih jauh dalam mendukung upaya konservasi satwa liar terancam punah, tidak hanya untuk mendeteksi keberadaan satwa liar pada berbagai tipe lanskap atau menghitung jumlah populasi, namun berpotensi dalam studi perilaku terhadap pola interaksi dan adaptasi. Kamera multisensor pada drone menghasilkan dua format data foto dan video resolusi tinggi sehingga cocok digunakan dalam monitoring satwa liar. Drone mempunyai kelebihan dalam meminimalkan kesalahan perhitungan (bias) dan meningkatkan akurasi, dimana tingkat akurasi drone lebih tinggi dibanding dengan survei pemantauan darat. Gajah sumatera merupakan salah satu spesies terancam punah prioritas untuk ditingkatkan populasinya. Keberhasilan strategi konservasi akan meningkat apabila dapat memahami dan mengukur respon perilaku dari efek negatif atas perubahan lingkungan. Studi perilaku subtansial dalam memecahkan masalah konservasi terutama mendukung dalam meningkatkan jumlah populasi. Penggunaan drone multi-sensor untuk mendeteksi, mengukur suhu permukaan, dan menganalisis perilaku gajah sumatera belum pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya. Protokol penerbangan drone dilakukan secara manual, baik horizontal maupun vertikal dengan percobaan variasi sudut kamera yang berbeda. Identifikasi perilaku umum dan perilaku khusus mekanisme termoregulasi menggunakan foto dan video RGB yang dianalisis secara visual. Nilai suhu bersumber dari citra termal (R-JPEG) yang diekstrak ke dalam format TIF berdasarkan kalibrasi empat nilai parameter lingkungan yang berpengaruh. Untuk meningkatkan detektabilitas, pemilihan waktu pengamatan dilakukan pada sore hari. Target dapat terdeteksi pada sudut kamera dengan posisi -30° sampai -70° agar pandangan kamera dapat menembus celah tajuk dari posisi samping, dan dengan tinggi terbang ≥ 70 m AGL bertujuan meminimalkan reaksi dan gangguan terhadap target. Monitoring perilaku dapat optimal apabila menggunakan sudut kamera antara -30° sampai -50°. Kamera multi-sensor mampu merekam data perilaku umum dan perilaku mekanisme termoregulasi dengan sangat baik. Hasil pengukuran suhu permukaan gajah sumatera menggunakan kamera termal antara 28,02°C – 31,7°C. Perilaku termoregulasi mandi lumpur (mud bath) dan gerakan kepak telinga (ear flapping) bertujuan untuk menstabilkan suhu tubuh terhadap perubahan temperatur lingkungan. Berdasarkan hasil analisis, perilaku mandi lumpur dapat menurunkan suhu tubuh antara 0,9°C – 1,2°C, sedangkan gerakan kepak telinga menjaga agar suhu pada bagian kepala lebih dingin antara 1,2°C – 1,5°C dari suhu anggota tubuh lainnya. Faktor kelembaban udara merupakan parameter lingkungan yang signifikan berpengaruh terhadap nilai suhu permukaan. Berdasarkan hasil tersebut, metode survei drone direkomendasikan untuk digunakan dalam penelitian perilaku selanjutnya, seperti: badak sumatera, harimau sumatera, tapir asia, dan spesies mamalia besar lainnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/123038
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover_tesis_danang.pdf
  Restricted Access
Cover467.42 kBAdobe PDFView/Open
Fulltext_tesis_danang.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.65 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran_tesis_danang.pdf
  Restricted Access
Lampiran576.71 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.