Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122814
Title: Peranan dan fungsi program HPH bina desa (HBD) hutan dalam rangka pembangunan wilayah pedesaan: studi kasus wilayah kecamatan Tungkal Ulu Kabupaten Tanjung Jabung propinsi Jambi
Authors: Darusman, Dudung
Lains, Alfian
Manan, Imran
Pantun
Issue Date: 1994
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengkaji taraf kehidupan sosial ekonomi penduduk yang tinggal di desa-desa pinggiran hutan di wilayah Kecamatan Tungkul Ulu, (2) mengetahui pendistribusian pendapatan personal antar desa dan antar kelompok desa, (3) mengkaji dampak keberadaan perusahaan HPH dan Program HBD terhadap pembangunan Pedesaan di Kecarnatan Tungkul Ulu, (4) mengetahui seberapa jauh pengaruh Program HBD dan PKT terhadap tingkat dan pemerataan pendapatan serta net migrasi. Kajian ini dilakukan pada dua desa binaan HPH dan sebagai pembanding analisis dilakukan terhadap 8 desa Program PKT serta 4 desa non program. Pengambilan Kecamatan dan desa contoh dilakukan secara sengaja. Sedangkan pengambilan responden dilakukan dengan sampel acak berlapis. Dalam penelitian ini dipakai metode analisis secara kwalitatif dan kwantitatif. Secara kwalitatif dilakukan untuk mengkaji tingkat kesejahteraan yaitu sosial ekonomi, kemudian diukur dengan Kriteria Sajogyo. Kemudian secara kwantitatif dilakukan pada Gini Ratio dan Kriteria Bank Dunia untuk melihat pendistribusian pendapatan, kuosien lokasi untuk melihat kegiatan yang basis dari sisi tenaga kerja, efek multiplier dan metode regresi melihat pengaruh berbagai fasilitas sosial dasar terhadap tingkat dan pemerataan pendapatan serta net migrasi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa desa binaan yang berada di pinggiran hutan adalah daerah terisolir, kecuali Desa Suban yang berada di jalur Lintas Timur Sumatera. Disamping itu fasilitas sosial dasar banyak tidak tersedia dibanding kelompok desa Program PKT dan non program. Hal ini dapat dilihat dari penyebaran fasilitas pendidikan, kesehatan, ekonomi, keuangan, BPP dan fasilitas lainnya. Tingkat pendapatan per kapita desa binaan Rp. 238.615 per tahun lebih rendah dibanding desa program PKT Rp. 295.548 dan desa non program Rp. 380.010. Desa binaan Kuala Dasal masih berada dibawah garis kemiskinan kriteria Sajogyo (1976), yaitu dengan pendapatan per kapita Rp. 206.466 tahun 1992 atau 275 kg setara beras. Sumber pendapatan desa binaan terbesar dari tanaman semusim (35,2%), tanaman karet (30,5%), non pertanian (21,8%) dan hutan (7%) serta sumber lainnya (5 ,5 % ) • Sedangkan desa Program PKT dan non program terbesar dari tanaman karet masing-masing (52,5%) dan (55,0%), tanaman semusim (20,2%) dan (17,5%), non pertanian (10,5%) dan (11,0%), holtikultura (5,3%) dan (8,5%) dan hutan (6,5%) dan (3%) serta sumber lainnya (5%) dan (5%). ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122814
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1994PAN.pdf
  Restricted Access
Fulltext6.63 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.