Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122790Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | M. Jusuf | - |
| dc.contributor.advisor | Sopandie, Didy | - |
| dc.contributor.advisor | Harran, Said | - |
| dc.contributor.author | Rustianti, Sri | - |
| dc.date.accessioned | 2023-07-29T13:35:34Z | - |
| dc.date.available | 2023-07-29T13:35:34Z | - |
| dc.date.issued | 1994 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122790 | - |
| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi daya adaptasi galur/varietas kedelai terhadap kondisi pH rendah dan aluminium tinggi pada lingkungan tumbuh. Penelitian dilakukan dalam dua tahap percobaan. Penelitian tahap pertama adalah penetapan konsentrasi aluminium dan tahap kedua penyaringan galur/varietas untuk daya adaptasi terhadap pH rendah dan Al tinggi. Penentuan tingkat toleransi atau tingkat kepekaan dilakukan dengan melihat perbedaan nilai tanaman pada kondisi normal (pH 6.0 tanpa Al) dengan nilai tanaman pada kondisi stres (pH 4.0 atau Al 1.5 mM) dan diuji dengan tstudent. Tanaman disebut toleran jika t-hitung < t-tabel 15 persen; Sangat peka jika t-hitung > t-tabel 2.5 atau 0.5 persen; dan diluar kriteria tersebut tanaman dianggap kelompok yang peka. Selain itu penentuan galur/varietas yang toleran dan yang peka terhadap Al tinggi juga didasarkan pada pengamatan gejala kerusakan akar secara visual dengan skoring 1-4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Al 1.5 mM dapat ditetapkan sebagai konsentrasi Al yang efektif untuk menyaring galur/varietas kedelai yang toleran dan yang peka terhadap Al tinggi, berdasarkan pada tidak adanya perbedaan antara konsentrasi Al 1.5 mM dengan konsentrasi Al 3.0 mM, sedangkan pada konsentrasi 1.5 mM sudah terlihat keragaman antar galur/varietas. Hasil pengamatan morfologi menunjukkan, pada pH rendah pertumbuhan akar terhambat. Akar primer pendek, akar lateral dan bulu akar sedikit dan pendek, berwarna putih kekuningan yang pada akhirnya membusuk dan lembek. Keadaan ini menghasilkan bagian atas tanaman yang tumbuh kerdil, daun berwarna hijau pucat yang lama kelamaan berwarna kuning dan gugur. Sedangkan akibat aluminium, pertumbuhan akar primer menebal, pendek dan melengkung. Tudung akar hancur, akar berwarna kecoklatan, akar lateral memendek dan membesar. Pada konsentrasi Al tinggi akar lateral tidak terbentuk, hanya terlihat bintik-bintik berwarna coklat kehitaman yang menempel pada akar primer, pembentukan bulu akar terhalang dan pada akhirnya menghasilkan pertumbuhan bagian atas lebih pendek, kurus, berwarna hijau keunguan dan keras serta daun-daun berwarna hijau kebiruan. .. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | id |
| dc.title | Toleransi beberapa galur/varietas kedelai (Glycine max (L) Merrill) terhadap pH rendah dan kandungan aluminium yang tinggi | id |
| dc.type | Thesis | id |
| dc.subject.keyword | Field croops | id |
| dc.subject.keyword | Soyabean | id |
| Appears in Collections: | MT - Agriculture | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 1994sru.pdf Restricted Access | Fulltext | 3.99 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.