Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122340
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSenion He-
dc.contributor.advisorHernomoadi, H-
dc.contributor.advisorAshadi, Gatut;-
dc.contributor.authorWulansari, Retno-
dc.date.accessioned2023-07-20T14:36:06Z-
dc.date.available2023-07-20T14:36:06Z-
dc.date.issued1994-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122340-
dc.description.abstractPenelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh infeksi Trichostrongylus colubriformis terhadap gambaran darah, histopatologi dan berat badan marmot tanpa maupun disertai pengobatan dengan pyrantel. Empat puluh ekor marmot muda berumur 3-4 minggu dengan berat badan rata-rata 190 gram dibagi menjadi 10 kelompok perlakuan, terdiri dari 6 kelompok perlakuan infeksi (I, II, III, IV, V, VI) dan 4 kelompok perlakuan kontrol (VII, VIII, IX, X). Setiap marmot kelompok perlakuan infeksi di infeksi dengan 1000 L3 T colubriformis, sedangkan kelompok kontrol tidak diinfeksi. Pemberian antelmintik pyrantel dilakukan pada kelompok III,1 minggu setelah infeksi dan kelompok VI, 3 minggu setelah infeksi. Contoh darah diambil 3 hari sebelum infeksi pada seluruh kelompok, selanjutnya kelompok I dan VII pada minggu ke 1 setelah infeksi; kelompok II, III, VIII pada minggu ke 1, 2 setelah infeksi; kelompok VI, IX pada minggu ke 1, 2, 3 setelah infeksi; kelompok V, VI, X pada minggu ke 1, 2, 3, 4 setelah infeksi. Peubah yang diamati meliputi jumlah eritrosit, nilai hematokrit, kadar hemoglobin, jumlah lekosit dan diferensiasi lekosit, selain itu dilakukan penimbangan berat badan sesaat sebelum pengambilan contoh darah. Untuk mengetahui jumlah larva dan cacing dewasa serta perubahan histopatologi jaringan usus halus, marmot dibunuh dan diambil jaringan usus halus. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa infeksi T. co!ubriformis pada marmot menyebabkan terjadinya gangguan eritropoiesis yang ditandai dengan penurunan jumlah eritrosit, nilai hematokrit dan kadar hemoglobin terutama pada infeksi akut. Pemberian antelminti rantel baik pada infeksi akut maupun kronis mernbantu perbaikan fungsi eritropoies earah normal. Leukositosis terutama eosinofilia dijumpai pada marmot· yang menderita infeksi cacing T. colubriformis, sedangkan netrofilia hanya menonjol pada stadium awal infeksi sebaliknya terjadi penurunan limfosit. Pemberian antelmintik pyrantel memulihkan jumlah dan diferensiasi lekosit kearah normal terutama pada infeksi kronis. lnfeksi cacing T. colubriformis menimbulkan kerusakan pada jaringan epitel usus halus. terutama di yeyunum, pemberian pyrantel membantu regenerasi jaringan epitel. Kerusakan epitel jaringan usus halus yang menyebabkan teijadinya hipoproteinemia · akibat perembesan protein ke dalam lumen usus dan keadaan anoreksia akibat infeksi. parasit ini akan berakhir dengan gangguan pertumbuhan dan pcnurunan berat badan Pemberian antelmintik pyrantel menyebabkan konsumsi makanan dan pertambahan berat badan kembar kearah normal.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcRabbit-diseasesid
dc.subject.ddcTrichostronglus colubriformsid
dc.subject.ddcHistofathologyid
dc.titlePengaruh infeksi Trichostrongylus colubriformis (Gilles, 1892) terhadap gambaran darah, histopatologi dan berat badan marmot (Cavia sp) pra dan pasca pengobatan dengan pyrantelid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPyrantelid
dc.subject.keywordBloodid
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1994rwu.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.65 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.