Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122249
Title: Identifikasi Patogen Zoonotik Di Koloni Penangkaran Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Other Titles: Identification of Zoonotic Pathogens in Captive Long-tailed Macaque (Macaca fascicularis) Colonies
Authors: Pamungkas, Joko
Darusman, Huda Shalahudin
Saepuloh, Uus
Saputro, Suryo
Issue Date: Jul-2023
Publisher: IPB University
Abstract: Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) merupakan salah satu jenis satwa primata yang lazim dimanfaatkan dalam penelitian bidang biomedis sebagai hewan coba maupun hewan model untuk kepentingan kesehatan manusia. Penangkaran eks situ sangat diperlukan untuk menjamin ketersediaan hewan yang berkualitas sekaligus menjaga kelestarian satwa ini di habitat aslinya. Fasilitas penangkaran Dramaga, Pusat Studi Satwa Primata, Institut Pertanian Bogor (PSSP IPB) merupakan satu-satunya fasilitas satwa primata yang dikelola perguruan tinggi di Indonesia. Kematian hewan sering dan terjadi secara teratur sejak pertengahan tahun 2021. Pemeriksan pascamati menunjukkan infeksi yang disebabkan patogen pembentuk nanah dengan hasil kultur bakteri ada pertumbuhan Klebsiella pneumoniae. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi lebih jauh tentang patogen yang menginfeksi dan menyebabkan kematian hewan, menghitung nilai prevalensi beserta mortalitasnya, dan mengetahui distribusi penyakit ini di fasilitas penangkaran PSSP IPB di Bogor, Jawa Barat. Pengambilan data kesehatan dilakukan melalui pemeriksaan kondisi fisik setiap individu. Uji tuberkulin dilakukan terhadap semua individu berumur di atas enam bulan. Sampel usap nasal dan rektal serta darah (serum) diambil menggunakan metode sampling dari keseluruhan populasi, yang selanjutnya diuji molekuler terhadap keluarga virus Coronaviridae dan Paramyxoviridae serta bakteri Klebsiella sp. Kedua keluarga virus tersebut merupakan virus-virus yang dilaporkan sering menginfeksi saluran pernapasan satwa primata. Pemeriksaan fisik menunjukkan 48,18% (212/429) populasi memiliki gejala klinis yang beragam baik bersifat tunggal maupun lebih dari satu gejala dalam satu individu. Gejala klinis didominasi pernafasan kasar (n = 156), trauma (n = 51), abses (n = 24) dan lainnya seperti abnormalitas detak jantung (n = 15), dehidrasi (n = 13) dan diare (n = 4). Uji tuberkulin untuk melihat adanya infeksi Mycobacterium tuberculosis complex menunjukkan 82 ekor positif yang berasal dari semua kandang kecuali kandang ST dengan nilai prevalensi sebesar 19,11%. Pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) terhadap K. pneumoniae dari 96 sampel usap nasal yang berasal dari kandang WNR_I, KDB dan SF menunjukkan 28 sampel positif dengan nilai prevalensi sebesar 28,57% dan angka mortalitas sebesar 35,71%. Infeksi kedua bakteri ini tidak ditunjukkan adanya tendensi terhadap jenis kelamin maupun kelas umur. Pemeriksaan nested PCR terhadap keluarga virus Coronaviridae dan Paramyxoviridae dari 148 sampel usap nasal dan rektal menunjukkan hasil negatif. Telah terjadi wabah yang disebabkan bakteri M. tuberculosis complex dan K. pneumoniae di fasilitas penangkaran monyet ekor panjang ini. Infeksi ini bersifat kronis dan aktif serta tidak terlihat adanya faktor risiko terkait dengan jenis kelamin maupun kelas umur.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122249
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Cover_P0503202002_Suryo Saputro.pdf
  Restricted Access
Cover11.25 MBAdobe PDFView/Open
P0503202002_Suryo Saputro.pdf
  Restricted Access
Fulltext52.32 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran_P0503202002_Suryo Saputro.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.61 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.