Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pengelolaan Rantai Pasok Berkelanjutan Kopi Arabika Garut

Abstract

Dalam analisis yang dilakukan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengelolaan rantai pasok berkelanjutan kopi Arabika Garut ini salah satu aspek pentingnya yaitu konsep SSCM. SSCM disebut triple bottom line–kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan. Data dari Koperasi Sunda Hejo omset perputaran selama pandemi hanya menyentuh 10% per bulan. Akibatnya stok kopi di gudang menumpuk, biji kopi yang lama disimpan dalam gudang membuat kadar air naik, rentan muncul jamur atau insect dari biji defect yang tidak terambil. Sehingga Serangga akan dengan mudah berkembang biak. Permasalahan lain dari sisi petani diantaranya standar ekonomi petani banyak yang berada di bawah hidup layak. Hal ini dikarenakan biaya pengolahan kopi tinggi sehingga pengeluaran yang dikeluarkan untuk memproduksi kopi lebih besar dibandingkan hasil penjualan panen kopi. Beban kebutuhan pengolahan yang lebih besar, dan luas lahan yang dimiliki di bawah 1 ha membuat hasil komoditi kopi yang dipanen tidak mencukupi untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Permasalahan ekonomi tersebut juga berdampak pada perawatan kebun. Perawatan kebun menjadi tidak sempurna sehingga kurang memaksimalkan produksi panen dan target panen tidak tercapai. SEM adalah teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara konstruk laten dan indikatornya, konstruk laten yang satu dengan lainnya, dan kesalahan pengukuran secara langsung. Dalam analisis yang dilakukan menggunakan metode SEM dan SWOT, ditemukan bahwa integrasi kedua metode tersebut memungkinkan evaluasi dampak lingkungan dari faktor SWOT dan pengambilan tindakan yang tepat untuk mencapai keberlanjutan. Dalam konteks Sustainable Supply Chain Management, faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja rantai pasok Kopi Arabika Garut. Faktor lingkungan, seperti penggunaan sumber daya terbarukan dan daur ulang produk cacat, serta praktik perlindungan lingkungan, berkontribusi pada kinerja berkelanjutan. Faktor sosial, termasuk investasi infrastruktur dan program pengentasan kemiskinan, serta tanggung jawab sosial perusahaan industri, juga berpengaruh positif. Faktor ekonomi, seperti pertukaran informasi operasional dan peningkatan pengambilan keputusan yang memperhatikan keberlanjutan, juga memberikan kontribusi yang positif. Dengan demikian, integrasi SEM dan SWOT membantu menciptakan rantai pasok Kopi Arabika Garut yang berkelanjutan secara sosial dan lingkungan. Penelitian ini dilakukan selama bulan Februari 2022 sampai dengan April 2022, dengan menentukan bobot responden yang dijadikan sebagai objek penelitian. Lokasi pengambilan data akan dilaksanakan di Koperasi Tani Sunda Hejo, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.