Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122114
Title: Studi penularan Alternaria padwichii (ganguly) Ellis yang terbawa benih padi dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman
Authors: Sutakaria, Jusup
Suseno, Rusmilah
Mugnisjah, Wahyu Qamara
Soekarno, Bonny Poernomo Wahyu
Issue Date: 1993
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Oleh sebab itu tiap faktor yang mempengaruhi tingkat produksi sangat penting untuk diperhatikan. Salah satu kendala produksi padi adalah ketersediaan benih padi bermutu. Penyakit benih merupakan salah satu faktor agroekologis yang mempengaruhi mutu benih. Salah satu patogen terbawa benih padi adalah Alternaria padwickii (Ganguly) Ellis. Patogen tersebut termasuk kelompok cendawan yang sering ditemukan menginfeksi benih padi dengan tingkat infeksi yang tinggi. Namun demikian, sampai saat ini belum terungkap jelas pengaruh patogen tersebut terhadap pertumbuhan tanaman padi dan kehilangan basil di lapang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara benih padi yang terinfeksi A. padwickii dengan tingkat pertumbuhan tanaman padi. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian yang dilakukan terdiri atas tiga kegiatan percobaan, yaitu: (1) Pengujian pengaruh infeksi A. padwickii terhadap daya berkecambah benih . Pengujian tersebut menggunakan metode "Cassette". (2). Infeksi A. padwickii di pembibitan. Pengujian tersebut dilakukan di rumah kaca dan menggunakan tanah sawah steril. (3) Deteksi penularan infeksi A. padwickii dari benih ke tanaman padi. Metode yang digunakan dalam percobaan tersebut adalah metode kertas hisap dan metode pertumbuhan kecambah. Benih yang digunakan dalam ketiga percobaan tersebut adalah benih padi varietas Cisadane dan varietas Dodokan yang berasal dari Kebun Percobaan Muara. Hasil pengujian dengan metode "Cassette" untuk varietas Cisadane dan Dodokan menunjukkan daya berkecambah benih masih tinggi yaitu masing-masing rata-rata perkecambahannya 90% dan 91 %. Pada percobaan tersebut kecambah normal yang terinfeksi A. padwickii menunjukkan pertumbuhan daun pertama dan akar yang terhambat dibandingkan dengan kecambah tanpa infeksi patogen tersebut. Pada varietas Cisadane, panjang daun pertama dari kecambah terinfeksi lebih pendek daripada kecambah tanpa infeksi, yaitu masing-masing 3.8 - 4.7 cm (rata-rata 4.25 cm) dan 4.8 - 6.2 cm (rata-rata 5.45 cm). Hal serupa terjadi pula pada varietas Dodokan, panjang daun pertama kecambah terinfeksi 5.59 - 7.9 cm (rata-rata 6.85 cm) dan kecambah tanpa infeksi 6.3 - 7.5 cm (rata-rata 6.9 cm). Rata-rata panjang akar kecambah normal terinfeksi lebih pendek dibandingkan dengan kecambah tanpa infeksi. Panjang akar kecambah yang terinfeksi dan tanpa infeksi masing-masing 12.5 - 15.8 cm (rata-rata 14.23 cm) dan 13.8 - 15.6 cm (rata-rata 14.7 cm) pada varietas Cisadane, sedangkan pada varietas Dodokan masing-masing 9.4 - 14.4 cm (rata-rata 11.6 cm) dan 13.2 - 15.6 cm (rata-rata 14.78).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/122114
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1993bpw.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.57 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.