Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121986
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorCoto, Zahrial-
dc.contributor.advisorSuhendang, Endang-
dc.contributor.advisorAdijuwana, Hendra-
dc.contributor.authorSunyata, Agus-
dc.date.accessioned2023-07-16T01:09:03Z-
dc.date.available2023-07-16T01:09:03Z-
dc.date.issued1993-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121986-
dc.description.abstractDiskolorasi pada kayu jati (Tectona grandis L.f} telah lama diketahui, tetapi sampai saat ini belum seluruh permasalahan dapat ditangani. Cara mengatasi dan mencegah terjadinya diskolorasi belum dapat dikuasai sepenuhnya. Masalah diskolorisasi di Indonesia belum banyak diungkap dan diteliti (Martawijaya, 1988), sehingga informasi yang berhubungan dengan permasalahan ini masih sangat jarang. Dugaan yang berkembang sampai saat ini diskolorasi pada kayu disebabkan oleh faktor dalam kayu yaitu: zat warna, oksidasi, dan ekstraktif; dan faktor di luar kayu yaitu: temperatur, kian agen kelembaban, dan mikroorganisme. Dengan demipenyebab diskolorasi kayu dapat digolongkan menjadi dua, yaitu adanya proses oksidasi dan aktivitas organisme dalam kayu. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan mengenai diskolorasi jati yang dititikberatkan pada agen penyebab diskolorasi. Oleh karena ekstraktif kayu jati merupakan unssur alamiah yang menyebabkan jenis kayu ini tahan terhadap serangan jamur (Rudman 1961), maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: diskolorasi kayujati disebabkan oleh adanya proses oksidasi zat ekstraktif bukan oleh organisme. Penelitian ini dibagi menjadi tahap penelitian mikroskopis dan kimiawi. Tahapan mikroskopis untuk membuktikan bahwa diskolorasi tidak menyangkut aktivitas mikroorganisme. Tahapan ini dengan cara membuat sayatan pada contoh kayu yang terkena diskolorasi dan tidak, kemudian diperiksa dengan roikroskop dengan perbesaran 1000 kali. Sedangkan tahap kimiawi adalah menggunakan teknik kromatografi lapis dengan pelarut benzena+aseton (90+10) dengan dilanjutkan deteksL ketebalan spot yang muncul dengan TLC Scanner. Analisis yang digunakan untuk tahap mokroskopis adalah ujiang peluang binom, dan tahap kimiawi dengan uji nilai tengah data berpasangan. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcWood speciesid
dc.subject.ddcTeakid
dc.titleIdentifikasi agen penyebab discholarasi pada kayu jati (Tectona grandis Lf)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordTectona grandisid
dc.subject.keywordDiscaloration;id
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1993asu1.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.67 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.