Penampilan tumbuh kembang komponen tubuh domba lokal dan hasil persilangannya dengan pejantan merbas di Lembah Palu Sulawesi Tengah

Abstract

Dalam penelitian digunakan jantan, yang dibagi dalam empat 24 ekor kelompok, kelompok terdiri dari enam ekor anak domba. anak dan Anak domba setiap domba yang digunakan berasal dari daerah Bukit yang terdiri dari kelompok DEPB) dan domba lokal dan hasil persilangan (DEGB dan anak domba dari daerah Pesisir, juga terdiri dari domba lokal dan hasil persilangan (DEGP dan DEPP). Pemotongan lalukan anak domba untuk setiap kelompok, pada umur potong 4, 6, 8, 10, 12 dan 14 setelah dipuasakan selama kurang lebih 15 jam. di- bulan, Variabel yang diamati meliputi, bobot potong, karkas, bobot non-karkas, bobot daging, bobot bobot lemak, bobot darah, bobot kepala, bobot kaki, kulit, bobot saluran urogenital dan bobot saluran naan. plasma Komposisi nutrisi pakan ternak dan darah, masing-masing di analisa mineral bobot tulang, bobot pencer- dalam di Laboratorium Fakultas Peternakan IPB dan di Balai Penelitian Tanaman Pangan Cimanggu Bogor. Data komponen tubuh domba yang diamati diolah ber- dasarkan formula Huxley, sedangkan kembang terhadap karakteristik tumbuh bobot komponen tubuh diolah berdasarkan uji satu. Interpretasi hasil uji b, b. ke dalam karakteristik tumbuh kembang digunakan, Tabel yang telah direkomendasikan oleh Natasasmita. Untuk melihat pengaruh pejantan Merbas terhadap tumbuh kembang domba lokal di- gunakan uji F. menurut petunjuk Snedecor dan Cochran.