Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121637
Title: Karakterisasi DAS dan pengaruh teknik konservasi tanah terhadap aliran permukaan dan erosi di daerah tangkapan Citere, Sub DAS Citarik, Pangalengan Jawa Barat
Authors: Sinukaban, Naik
Arsyad, Sitanala
Soedarsono
Yuwono, Slamet Budi
Issue Date: 1993
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Karakteristik daerah tangkapan Citere terutama kondisi fisik wilayah iklim, tanah, vegetasi dan hidrologi, (2) mencari alternatif teknik konservasi yang sesuai dengan kondisi setempat. Untuk tujuan yang kedua ini digunakan petak kecil dengan jenis tanaman yang umum dita- nam oleh petani pada lokasi penelitian. Penelitian dilaksanakan di daerah tangkapan Citere dengan luas sekitar 10,1 ha, termasuk dalam Sub DAS Citarik. Secara administratif lokasi penelitian ini terletak di desa Marga Mekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Peneli- tian dimulai bulan September 1991 sampai bulan April 1992. Lokasi penelitian ini adalah lahan milik petani yang penggunaan lahannya sangat beragam mulai dari ber- tanam sayuran seperti kentang, kubis, cabai, wortel, labu, tomat, bawang daun, dan tanaman jagung serta rumput makanan ternak, sampai pemukiman penduduk. Pada percobaan erosi dibangun petak kecil berukuran 7,5 m x 4 m dan 2,5 m x 12 m, dengan 5 macam perlakuan teknik konservasi masing-masing 2 ula- ngan. Perlakuan yang dicobakan ada 5 yaitu P,, P2, P3, P4, dan P,, dimana, P, penanaman pada guludan searah lereng (kontrol), P, penanaman pada guludan mengikuti kontur, P.: penanaman pada guludan searah lereng tetapi dipotong guludan melintang lereng pada jarak 4 m dari tepi atas petak, P, penanaman pada guludan searah lereng tetapi dipotong saluran melintang lereng pada jarak 4 m dari tepi atas petak, dan P, penanaman pada guludan mengikuti kontur tetapi dipotong oleh saluran searah lereng ditengahnya. Jenis tanaman yang digunakan adalah kentang pada musim tanam pertama dan kubis pada musim berikutnya. Jarak tanam antar barisan guludan 80 cm dan dalam barisan 30 cm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan penutupan lahan mempengaruhi respon hidrologis pada daerah tangkapan Citere. Pada saat peralihan antara saat panen musim tanam pertama dengan saat mulai bertanam pada musim tanam kedua (antara bulan Desember dan Januari) kondisi lahan sangat rawan erosi karena pada saat tersebut penutupan lahan sangat rendah. Pada kondisi demikian (penutupan vegetasi berkurang) debit rata-rata dan nilai fluktuasi debit bulanan meningkat. Peningkatan nilai fluktuasi debit tersebut ditunjukkan oleh besarnya aliran permukaan sehingga meningkatkan erosi dan sedimentasi. Hal ini disebabkan pada saat turun hujan terjadi aliran permukaan yang cepat dan besar; karena sedikitnya penutupan lahan maka butir-butir hujan yang jatuh langsung memukul dan mendispersikan tanah sehingga terjadi penutupan pori yang pada gilirannya memperkecil kapasitas infiltrasi. Disamping itu, karena tidak adanya tanaman penutup lahan sebagai penghambat aliran maka laju aliran permukaan semakin cepat. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121637
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1993SBY.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.49 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.