Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121555
Title: Evaluasi proyek perhutanan sosial dan analisis optimalisasi usahatani tumpangsari tanaman pangan di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Hanyuang Tengah, KPH Sukabumi Jawa Barat
Authors: Saragih, Bungaran
Bunasor
Wiradinata, Sanusi
Kuntjoro
Ratnawati, Anny
Issue Date: 1989
Publisher: IPB University
Abstract: Di Pulau Jawa sejak tahun 1986 telah dikembangkan. Perhutanan kawasan Sosial berupa pilot proyek, tersebar di 13 lokasi di 3 unit Perum Perhutani meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada tahun 1987, mulai dilaksanakan perluasan/pengembangan yang melipu- ti B1 lokasi. Proyek Perhutanan Sosial diterapkan terutama kawasan hutan yang rawan akibat tekanan sosial pada adanya proyek ini didukung oleh dana bantuan dari Ford Foundation dan perguruan terutama dalam kegiatan penelitian. dengan ekonomi, misalnya dalam bentuk tingginya pencurian kayu maupun penyerobotan areal hutan untuk lahan pertanian. Implementasi melibatkan beberapa instansi pemerintah tinggi Perhutanan Sosial adalah bagian (Pembangunan intensif program mening- Dalam proyek Perhutanan Sosial kedudukan dari PMDH Hutan) dengan pola penyuluhan pembangunan dan pengamanan hutan dengan Masyarakat merupakan mengikut sertakan masyarakat dalam pengelolaan hutan guna katkan fungsi-fungsi hutan secara optimal dan meningkatkan jahteraan masyarakat, sekaligus perbaikan lingkungan kelestariannya. proyek adalah dan Desa yang cara kese- menjaga sebagai mitra karya Perum Perhutani, peserta sehingga diharapka adanya partisipasi aktif para peserta dalam pembangungan hutan. (masyarakat) Penetapan masyarakat berupa rendahnya tingkat pendapatan (52.58 persen meng- gantungkan hidup sebagai buruh, baik di perkebunan RPH Hanjuang Tengah adalah salah satu lokasi Perhutanan didasarkan Sosial pada di Jawa Barat. usaha untuk mengatasi masalah pilot lokasi yang proyek tersebut dihadapi dan kehutanan) serta mengatasi keterbatasan lahan garapan untuk kegiatan usahata- ni (89.5 persen areal desa merupakan perkebunan dan hutan). Adanya perbaikan tingkat pendapatan dan perluasan kesempatan kerja di pedesaan, diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kerawanan di kawasan hutan. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan proyek tersebut, kiranya perlu dikaji apakah pelaksanaan proyek di tingkat kegiatan modal apakah Perum dan tingkat petani adalah layak, mengingat bahwa tersebut membutuhkan biaya besar sedangkan terbatas. proyek ketersediaan. Penilaian kelayakan ini penting untuk melihat memberikan manfaat kepada petani peserta proyek, Perum Perhutani dan masyarakat secara umum. Di samping itu dengan adanya keterbatasan sumberdaya yang dimiliki petani, perlu diketa- hui bagaimana pola kegiatan usahatani tumpangsari tanaman yang optimal agar pendapatan petani peserta maksimum. pangan
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121555
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1989ARA1.pdf
  Restricted Access
Fullteks46.16 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.