Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121473
Title: Strategi pengembangan agroindustri kakao di Provinsi Sumatra Barat
Other Titles: Strategies for Cocoa Agroindustry in West Sumatra Province
Authors: Barus, Baba
Raharja, Sapta
Masruri
Issue Date: 2012
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: aspek luas areal, jumlah produksi dan ekspor. Di sisi lain, petani kakao masih mengalami kendala di tingkat on farm dan off farm. Berdasarkan Perpres Nomor 28 tahun 2008 maka industri pengolahan kakao merupakan salah satu dari 10 industri unggulan Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2010-2015 (Diskoperindag Sumbar, 2010) Pemerintah pusat pada periode 2005 hingga 2010 telah memberikan bantuan beberapa unit alat pengolahan kakao hilir kepada pemerintah daerah Sumatra Barat dan dikelola oleh petani/kelompok tani ataupun oleh Perusahaan Daerah. Rekayasa produk, teknologi dan kelembagaan sangat dibutuhkan dalam strategi pengembangan agroindustri kakao di Sumatra Barat. Kajian zonasi kawasan agroindustri kakao yang representatif dapat dimanfaatkan dalam strategi pengembangan agroindustri kakao di Sumatera Barat sebagai faktor penentu lokasi optimal bagi setiap pabrik atau industri dalam pengembangan agroindustri kakao, yaitu lokasi yang terbaik secara ekonomis. Tujuan penelitian ini adalah : (1) menganalisis zonasi kawasan representatif sebagai lokasi pembangunan agroindustri pengolahan kakao di Provinsi Sumatera Barat, (2) mengidentifikasi jenis produk pengolahan kakao hilir yang memiliki prospek untuk dikembangkan di Sumatera Barat, (3) menganalisis jenis dan skala teknologi pengolahan kakao hilir yang sesuai dengan jenis produk yang akan dikembangkan di Sumatera Barat, (4) menganalisis kelayakan finansial terhadap skala dan jenis teknologi yang dipakai dan, (5) menganalisis model kelembagaan yang sesuai untuk digunakan oleh pengambil keputusan dalam upaya pengembangan agroindustri kakao di Sumatera Barat. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data-data primer berupa hasil wawancara pakar dan data hasil survei lapangan serta data sekunderberupa peta dan data dari literatur-literatur yang didapat dari instansi terkait seperti Bakosurtanal, BAPPEDA, Dinas Perkebunan, perpustakaan, dan lainnya. Penentuan zonasi kawasan kakao Sumatra Barat dianalisis dengan Evaluasi Multi Kriteria (MCE) dengan metode spatial-AHP. Faktor utama dalam pemilihan zonasi adalah faktor fisik, faktor sosial ekonomi, dan faktor infrastruktur.Evaluasi kesesuaian lahan untuk komoditas kakao dilakukan dengan metode over lay peta sistem lahan, peta aktual ketersediaan lahan kakao dan peta administrasi Sumbar untuk mengetahui ketersediaan lahan dalam pengembangan komoditas kakao. Analisis selanjutnya berupa Evaluasi Multi Kriteria (MCE) dengan metode spatial-AHP untuk menentukan zonasi kawasan agroindustri kakao. Faktor utama dalam pemilihan zonasi adalah faktor fisik, faktor sosial ekonomi, dan faktor infrastruktur. Input didapatkan dari referensi dan wawancara dengan pakar terkait dengan kriteria penentuan zonasi kawasan untuk lokasi agroindustri. Selanjutnya dilakukan penilaian faktor/kriteria dilakukan dengan kuantitatif tidak langsung melalui perbandingan berpasangan berdasarkan input dari wawancara. Kepentingan relatif tiap faktor dari setiap baris dari matriks dapat dinyatakan sebagai bobot relatif yang dinormalkan. Tahap penentuan zonasi kawasan dengan Geographic Information System, memasukkan nilai eigenvektor utama sebagai bobot dan skor untuk masing-masing faktor dan kriteria menggunakan softwareArc GIS 9.3. Analisis dilakukan dengan mengkombinasikan seluruh peta untuk tiap faktor dan kriteria sehingga dihasilkan nilai akhir.
West Sumatra sought to put itself as one of the center development regions of cacao in the Western region of Indonesia. Development of agro industry in West Sumatra is being constrained by human resources, capital, technology and markets. The study of representative agro industry area of cocoa products zoning complete with identification of product, technological and institutional support, are badly needed in the development strategies cocoa agro industry in West Sumatra. The purposes of this research are: (1) to analyze the zoning as a representative area for the region's cocoa agro industry, (2) to identify the type of product, technology, financial analysis for the technology and institutions who manages the processing of cocoa in the province of West Sumatra. This research was conducted in the province of West Sumatra from August 2011 until December 2011 using primary data and secondary data. This research used Multiple Criteria Analysis (Spatial-AHP), the Analytical Hierarchy Process (AHP)and financial analysis. The result of this research have found 12 from 19regencies and cities as zoning suitable area for the location of cocoa agro industry in West Sumatra. Cocoa processing with priority for tertiary products developed in the West Sumatra. Smallscale and medium technology of cocoa agro industry was elected by expert. The value of Return of Investment, Benefit/Cost and Nett Present Value respectively of 7 years; 1,60, and Rp5.006.854.807,-.Cocoa agro industry management in West Sumatra conductedby a private institution and public private partnership institution as priority
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121473
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2012mas1.pdf
  Restricted Access
Fullteks4.73 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.