Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121471
Title: Evaluasi ketelitian pemetaan tanah detail dan keragaman spasial tanah pada dua satuan peta di daerah Bogor
Authors: Hardjowigeno, Sarwono
Satari, Achmad M.
Adhi, I P. G. Widjaya
Rachim, Djunaedi Abdul
Issue Date: 1989
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Peta tanah detail dimaksudkan untuk tujuan-tujuan praktis dalam perencanaan pelaksanaan bidang pertanian dan keteknikan. Oleh karenanya ia memerlukan ketelitian tinggi baik secara taksonomik maupun kartografik. Hal ini hanya dapat dicapai jika metode pemetaan serta faktor-faktor lainnya yang berkaitan cukup baik. Jika pemetaan tanah detail dilakukan kurang teliti, dapat menyebabkan keragaman satuan peta meningkat. Keragaman tanah dapat menurunkan kualitas peta tanah dan menjadi hambatan dalam penggu- naannya. Jika dalam satuan peta tanah terdapat perbedaan tanah yang besar maka ia tidak dapat dikelola dengan cara yang sama. Di Indonesia metode pemetaan tanah detail atau semi detail biasa menggunakan sistem grid sistematik. Secara konvensional tiap satuan peta diwakili oleh satu atau dua profil pewakil. Metode yang serupa telah digunakan dalam pemetaan tanah detail di Kebun Percontohan Blok Babakan, Desa Sukajaya, di kaki Gunung Salak. Masalah yang sering dipertanyakan, apakah sifat-sifat tanah yang dicerminkan pedon pewakil dapat mengatasi keragaman area anisotrofik di lapangan, mengingat sesuai dengan faktor-faktor pembentuknya, tanah mempunyai keragaman sifat-sifat secara spasial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi (1) ketelitian pemetaan tanah detail yang menggunakan metode sistem grid sistematik; (2) karakteristik ragam spasial satuan peta tanah detail; dan (3) kemampuan pedon pewakil menduga nilai tengah sifat-sifat satuan peta tanah. Untuk mencapai tujuan tersebut telah digunakan metode pengamatan lapang sistem transek dan pendekatan lanskap serta metode penarikan contoh tersarang. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa metode grid sistematik kurang mampu memantau perubahan-perubahan pola lanskap sehingga terdapat penyimpangan-penyimpangan dalam hal (a) ketelitian kartografik, (b) batas-batas satuan peta, dan (c) satuan peta tanah itu sendiri. Metode transek dan pendekatan lanskap lebih mampu memantau perubahan-perubahan bentuk dan kemiringan lereng yang terkait pada pola lanskapnya. Secara spasial keragaman sifat-sifat tanah di daerah penelitian lebih banyak disebabkan oleh sifat-sifat yang diturunkan secara geologik. Dengan metode transek dan pendekatan lanskap satuan peta yang dihasilkan cukup homogen secara spasial, dan efisiensi pemetaan cukup tinggi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121471
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1989dar2.pdf
  Restricted Access
Fullteks58.29 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.