Keanekaragaman Hama Penting Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) Dan Artropoda Lain Di Desa Margoluwih Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman

Abstract

Cabai rawit merupakan salah satu komoditas hortikultura penting di Indonesia. Dalam budi daya tanaman cabai petani umumnya menggunakan teknik-teknik konvensional meskipun teknik tersebut dapat menimbulkan dampak buruk pada populasi hama dan ekosistemnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui perkembangan populasi hama cabai rawit dan melihat kelimpahan artropoda tanah pada lahan tanaman cabai yang dibudi dayakan secara konvensional di Sleman Yogyakarta. Lahan tanaman cabai dibagi menjadi lima petak pengamatan yang masing-masing berukuran 5 m x 20 m. Pengamatan hama secara langsung dilakukan terhadap 20 tanaman contoh pada tiap petak pengamatan yang diambil dengan metode dua diagonal. Tanaman cabai rawit diamati dari umur 3 MST (minggu setelah tanam) hingga 15 MST dengan interval pengamatan 7 hari. Pada fase vegetatif (3-5 MST), pengamatan dilakukan terhadap seluruh bagian tanaman cabai, sedangkan memasuki fase generatif pengamatan dilakukan terhadap semua pucuk tanaman cabai hingga 5 daun ke bawah. Kelimpahan artropoda diamati menggunakan perangkap pitfall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi hama lebih variatif ketika tanaman memasuki fase generatif dibandingkan dengan fase vegetatif. Spesies serangga hama yang paling mendominasi pada penelitian ini ialah kutu daun sebanyak 23.175 individu, Bemisia tabaci 1.761 individu, dan Spodoptera litura 201 individu. Artropoda lain yang mendominasi pada penelitian ini tergabung dalam kelompok famili Formicidae sebanyak 979 individu.