Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121176
Title: Peningkatan Literasi Gizi dan Dampaknya pada Kualitas Diet Remaja pada Rumah Tangga Rawan Pangan di Wilayah Pascabencana
Authors: Khomsan, Ali
Dwiriani, Cesilia Meti
Riyadi, Hadi
Ekayanti, Ikeu
Dewi, Nikmah Utami
Issue Date: 7-Jul-2023
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Diet remaja Indonesia saat ini masih tergolong kurang baik. Pada wilayah pascabencana, diet remaja dapat lebih buruk karena kondisi rawan pangan. Banyak faktor yang dapat memengaruhi perilaku gizi pada remaja Theory of Planned Behaviour menekankan bahwa perilaku dipengaruhi oleh niat yang ditentukan oleh sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku. Literasi gizi memainkan peranan penting dalam sikap serta kontrol perilaku individu. literasi gizi juga berhubungan positif dengan kualitas diet sehingga memengaruhi status gizi remaja. Pendidikan gizi merupakan cara yang sering dilakukan untuk mengubah perilaku makan. Pelaksanaannya di sekolah sangat penting dalam membangun dukungan teman sebaya melalui interaksi dalam kelompok hingga mampu meningkatkan norma subjektif individu. Namun remaja sering kesulitan dalam menetapkan prioritas, tujuan dan rencana aksi untuk mengubah perilaku gizinya. Pada kelompok rentan seperti remaja yang berada pada rumah tangga rawan pangan, kunjungan rumah memberikan dukungan pada remaja dan keluarga terhadap kendala yang dihadapi dalam perubahan perilaku makan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kombinasi pendidikan gizi di sekolah dan kunjungan rumah terhadap peningkatan literasi gizi serta dumpaknya pada kualitas diet remaja dan kebiasaan makan ibu pada rumah tangga rawan pangan di wilayah pascabencana. Secara khusus penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kondisi sosial ekonomi remaja, tingkat ketahanan pangan, literasi gizi, sikap, kontrol perilaku, norma subjektif, niat, kebiasaan makan, kualitas diet, dan status gizi remaja di wilayah pascabencana Penelitian dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap pendahuluan dan intervensi Penelitian dilaksanakan di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Agustus 2021 hingga Agustus 2022. Dessin penelitian cro-sectional digunakan pada penelitian pendahuluan yang melakukan survei dengan pengambilan sampel secara acak pada empat SMA negeri yang berada di lokasi dekat wilayah paling besar terdampak tsunami, likuifaki dan gempa pada tahun 2018, Total sampel sebanyak 405 remaja berusia 15-17 tahun dengan 395 remaja yang bersedia berpartisipasi hingga pengambilan data selesai. Pada tahap intervensi digunakan desain Chater Randomized Controled Trial (CRCT) dengan alokasi pengacakan random berdasarkan sekolah. Terdapat 52 remaja pada kelompok intervensi dan 53 remaja pada kelompok kontrol yang berpartisipasi hingga akhir penelitian intervensi Kelompok intervensi menerima kombinasi pendidikan gizi di sekolah dan kunjungan rumah. Pendidikan gizi di sekolah diberikan sebanyak delapan sesi, sedangkan kunjungan rumah dengan pendekatan wawancara motivasi dilakukan sebanyak empat kali. Kelompok kontrol menerima leafler diet gizi seimbang. Setiap kelompok mendapatkan kupon makanan yang dapat ditukar dengan bahan makanan. Pengukuran akhir dilaksanakan setelah proses intervensi pendidikan gizi dilakukan selama tiga bulan. Pengukuran lanjutan dilaksanakan setelah tiga bulan intervensi selesai dilaksanakan Analisis multivariat regresi logistik dilakukan untuk mempelajari faktor yang berhubungan dengan kualitas diet remaja dan status gizi remaja. Perbedaan literasi gizi dan kualitas diet serta kebiasaan makan ibu sebelum, setelah, dan tindak lanjut Intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol dianalisis melalui uji Wilcoxon dan Mann Whitney. P-value yang digunakan untuk menolak hipotesis adalah <0.05. Sebanyak 61% remaja tinggal pada rumah tangga rawun pangan dengan interactive nutrition literacy (INL) (84,6%) dan critical nutrition literacy (CNL) (84.3%) rendah. Kebiasaan makan bergizi seimbang rendah yaitu sayur (63%). buah (98,2%), sumber protein hewani (63.5%), dan sumber protein nabati (80%) dikonsumsi tidak lebih dari satu kali sehari. Pada kebiasaan makan kurang baik, persentase remaja mengonsumsi makanan berlemak lebih dari satu kali dalam chari (47,1%) lebih tinggi dari persentase nasional. Kualitas diet remaja berdasarkan Indeks Gizi Seimbang (IGS) tergolong rundah. Nilai rata-rata indeks gizi seimbang remaja hanya 22.9% dari skor total. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa functional nutrition literacy (FNL) yang tinggi, kebiasaan makan sumber protein hewani lebih dari satu kali per lar, tidak sakit, dan status gizi normal pada remaja berpengaruh positif pada tingginya kualitas diet (p <0,05). Tingginya kualitas diet juga dipengaruhi oleh kebiasaan minum manis ibu lehth dari sekali sehari, kebiasaan makan manis ibu kurang dari sekali sehari, kebiasaan makan sumber protein hewan ibu kurang dari sekali sehari, norma makan sayur ibu lebih dari satu kali sehari, dan norma makan sumber karbohidrat kurang dari satu kali dalam sehari (p<0,05). Sebagian besar remaja memiliki status gizi baik (normal) berdasarkan indeks missa tubuh menurut umur (77,5%). Jenis kelamin laki-laki, INL rendah, semakin ingin gemuk, serta memiliki asupan air yang renilah berpengaruh positif pada status gin kurang (p<0,05). Sebaliknya, remaja yang memiliki INL tinggi, semakin ingin kurus dan asupan air yang tinggi berpengaruh positif pada status gizi ichih (p< 0.05). Kombinasi pendidikan gizi di sekolah dan kunjungan rumah berpengaruh positif signifikan pada peningkatan FNL dan CNL serta pembentuk perilaku yaitu sikap, kontrol perilaku dan niat serta kebiasaan makan sayur pada remaja. Intervensi pendidikan gizi juga berdampak pada peningkatan kualitas diet remaja dan kebiasaan makan sumber karbohidrat, sayur dan sumber protein hewani pada ibu (p=0.05). Peningkatan FNL, CNL serta komponen pembentuk perilaku yaitu sikap dan mat serta kebiasaan makan sayur pada remaja menetap tiga bulan setelah intervensi, begitu juga dengan kebiasaan makan sumber karbohidrat, sayur dan sumber protein bewani pada ibu. Namun skor kontrol perilaku dan kualitas diet menurun setelah tiga bulan intervensi meskipun nilainya masih di atas skor sebelum intervensi Intervensi pendidikan gizi di sekolah dan kunjungan rumah yang dirancang berdasarkan teori perubahan perilaku, multistrategi dan multikomponen dapat digunakan sebagai strategi peningkatan literasi gizi, kebiasaan makan bergizi eimbang, dan peningkatan kualitas diet pada remaja pada rumah tangga rentan di Wilayah pascabencana.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121176
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
NASKAH DISERTASI_NIKMAH UTAMI DEWI_2019_I161190071_PENGESAHAN_watermark pass.pdf
  Restricted Access
Full Text21.92 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.