Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121137| Title: | Perkembangan Corynespora cassiicola (Berk and Curt) Wei pada medium tumbuh selektif dan pada Hevea brasiliensis Muell Arg |
| Authors: | Tjitrosomo, Siti Soetarmi Sutakaria, Jusup Pawirosoemardjo Budiman, Arief |
| Issue Date: | 1989 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Corynespora cassiicola adalah penyebab gugur daun ka- Hevea brasiliensis. Penelitian mengenai perkembangan- Lima macam ret, nya dilaksanakan di Laboratorium dan Rumah Kaca. medium tumbuh yang digunakan yaitu PDA, SDA, V-8, mV-8 dan RLA. Perkembangan CC pada berbagai medium yang disinari dengan NUV diamati. Perkembangannya diukur dengan berdasar- kan volume total koloni, populasi konidia, daya kecambah ko- nidia dan ukuran konidia. Selain itu diamati juga perkem- bangannya pada biakan siapan ("slides culture"). Pengamatan perilakunya pada karet Hevea klon GT 1, PR 261, PPN 2444 dan PPN 2058, serta analisis histopatologi merupakan bagian dari penelitian ini. Koloni CC berkembang lebih cepat bila ditumbuhkan pada medium RLA (rubber leaf agar), baik yang diberi perlakuan sinar NUV dan tanpa NUV. Penyinaran dengan NUV selama 12 jam /hari, perkembangan awalnya lebih cepat daripada tanpa disi- nari, disinari selama 3 jam atau 6 jam/hari. Sedangkan laju pertumbuhaannya setelah hari ke-2, ke-5, ke-6, dan ke-8 tam- pak sangat bervariasi. Populasi konidia CC yang tinggi di- dapat dari medium SDA. Konidia yang berasal dari medium PDA diketahui memiliki daya kecambah yang tinggi. Sedangkan ta- bung kecambah konidia yang lebih panjang diperoleh pada biak- an yang berasal dari medium RLA. Klon karet GT 1 terbukti lebih tahan daripada klon PR 261, PPN 2058 atau PPN 2444 terhadap serangan CC. Klon PR 261 lebih tahan daripada klon PPN 2058 atau PPN 2444, sedang- kan klon PPN 2058 lebih tahan daripada klon PPN 2444. Gejala diskolorasi tulang daun menimbulkan dugaan adanya toksin yang dihasilkan oleh CC. Toksin dapat mempercepat gugurnya daun yang terserang. Gejala diskolorasi tulang daun dimasukkan ke skala Wastie untuk menilai intensitas serangannya. Pada percobaan ini juga dibuat biakan siapan CC untuk melihat perkembangannya secara in vitro. Ternyata miselia yang terbentuk dalam medium RLA, membentuk suatu ikatan yang kompak (vertisilat) dan dari sinilah muncul konidiofor yang di ujungnya akan tumbuh konidia. Bentuk konidianya sangat bervariasi. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121137 |
| Appears in Collections: | MT - Agriculture |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 1989abu.pdf Restricted Access | Fullteks | 20.74 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.