Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121065
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorKuntjoro, Sri Utami-
dc.contributor.advisorSanin, Bunasor-
dc.contributor.advisorKuntjoro-
dc.contributor.authorKumaat, Ribka M.-
dc.date.accessioned2023-07-06T14:47:13Z-
dc.date.available2023-07-06T14:47:13Z-
dc.date.issued1992-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/121065-
dc.description.abstractKomoditas hortikultura umumnya masih diperlakukan sebagai tanaman sekunder dimana penanganannya masih kurang terarah, sehingga menyebabkan aspek-aspek produksi, pasca panen, pemasaran dan konsumsi belum ditangani secara terencana dan mantap. Potensi daerah Sulawesi Utara sebagai daerah produsen sayuran dataran tinggi cukup besar. Hal ini nampak dari peningkatan luas areal dan produksi sayuran dataran tinggi yang semakin meningkat. Selama tahun 1986 - 1989, luas areal panen sayur-sayuran dataran tinggi di daerah ini meningkat rata-rata 18.25 persen per tahun, produksi meni ngkat rata-1·ata 70. 90 persen per tahun. Kecenderungan tersebut menunjukkan adanya peningkatan penerapan telrnologi produksi, penyediaan modal dan manajemen usahatan·i. Tujuan penelitian adalah untuk (1) mengidentifikasi potensi produksi, pola pemasaran dan konsumsi sayuran dataran tinggi yang ada di daerah pusat produksi dan daerah pusat konsumsi, (2) mempelajari lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran, margin pemasaran dan struktur pasar dari pemasaran sayuran dataran tinggi, (3) membuat perencanaan pola pemasaran sayuran dataran tinggi yang optimal, dari daerah pusat produksi ke daerah pusat konsumsi di Sulawesi Utara. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei - Juli Pemilihan daerah penelitian dilakukan secara 1990. sengaja (purposive), dengan memilih Kecamatan Tomohon, Modoinding, Modayag dan Tompaso dipilih sebagai daerah pusat produksi, Kotamadya Manado, Kotamadya Bi ,urg, Kotamadya Gorontalo, Kabupaten Bolaang, Mongondow, Kecamatan Tondano, Kecamatan Amurang sebagai daerah pusat konsumen. Data primer dikumpulkan dengan metode survey dari 180 responden yang dipilih secara sengaja (purposive). Suplai sayuran kubis dari pusat produksi Tomohon, Modoinding, Tompaso, sayuran kentang dari pusat produksi Tomohon, Modoinding, sayuran daun bawang dan wortel dari pusat produksi Tomohon, Modoinding, Madayag, sayuran tomat dari pusat produksi Tomohon, Modoinding, Modayag, Tompaso. Suplai sayuran ini untuk memenuhi permintaan pusat konsumsi Manado, Bitung, Tondano, Amurang, Kotamobagu dan Gorontalo.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcManagementid
dc.subject.ddcMarketingid
dc.subject.ddcVegetablesid
dc.titleSistim pemasaran sayuran dataran tinggi di Propinsi Sulawesi Utaraid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordhortikulturaid
dc.subject.keywordEfisiensi pemasaranid
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1992rmk.pdf
  Restricted Access
Fulltext7.25 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.