Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120785
Title: Dinamika populasi gulma dan persistensi herbisida pra tumbuh pada tanah podsolik merah kuning pertanaman tebu karena pemberian dolomit
Authors: Wiroatmodjo, Joedojono
Soepardi, Goeswono
Kuntohartono, Tonny
Sembodo, Dad Resiworo Jekti
Issue Date: 1992
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pemberian dolomit terhadap dinamika populasi gulma, persistensi herbisida pra tumbuh, pertumbuhan tebu, dan interaksi antara pemberian kapur dan jenis herbisida dalam mempengaruhi pertumbuhan gulma dan tebu. Percobaan terdiri dari dua bagian. Pertama adalah percobaan di lapangan yang dilakukan dengan menggunakan rancangan petak terpisah (split plot design) dan percobaan kedua adalah uji hayati untuk menentukan persistensi herbisida yang dilakukan di rumah kaca. Herbisida yang dicobakan adalah diuron, ametrin, dan 2,4-D amin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara pemberian dolomit dengan cara pengendalian gulma dengan herbisida pra tumbuh tidak terjadi interaksi dalam mempengaruhi pertumbuhan gulma. Pemberian dolomit mempengaruhi komposisi jenis gulma yang tumbuh hingga umur enam minggu setelah aplikasi herbisida. Pada minggu kedua, tingkat dominansi Mimosa invisa paling tinggi (SDR = 0.60) dan menurun pada pengamatan minggu berikutnya hingga mencapai 0.31 pada minggu keenam. Penurunan tingkat dominans i M. invisa dibarengi dengan meningkatnya dominansi tiga gulma dominan yang lain, yaitu Spigelia anthelmia, Boreria alata, dan Cyperus rotundus berturut-turut dengan SDR sebesar 0.14, 0.09, dan 0.04 pada minggu kedua menjadi 0.30, 0.12, dan 0.30 pada minggu keenam. Pemberian dolomit tidak mempengaruhi tingkat penutupan, bobot kering, maupun populasi gulma. Peubah tersebut ditentukan oleh jenis herbisida yang digunakan. Penggunaan ametrin 3.0 kg b.a. hal dapat menekan pertumbuhan gulma hingga tingkat yang paling rendah. Tingkat penutupan ditekan sebanyak 55.42%, bobot kering 86.27%, dan populasi gulma 69.51% pada pengamatan berturut-turut 12, 10, dan 10 minggu setelah aplikasi herbisida apabila dibandingkan dengan kontrol. Persistensi herbisida pra tumbuh meningkat akibat pemberian dolomit hingga 1.50 ton ha¹. Pemberian dolo- mit yang lebih tinggi, 2.25 ton ha-1 akan menurunkan persistensi herbisida. Persistensi diuron, ametrin, dan 2,4-D amin sebesar 18.278, 8.268, dan 25.128 minggu pada pemberian dolomit 1.50 ton ha-1. Berdasarkan analisis lintas, faktor-faktor yang paling menentukan populasi gulma dan persistensi herbisida pra tumbuh dalam tanah adalah unsur Ca dan Mg dalam tanah serta tingkat penutupan gulma. Makin besar konsentrasi Ca maka konsentrasi herbisida dalam larutan tanah akan makin kecil dan populasi gulma meningkat. Sebaliknya terjadi apabila Mg dalam tanah banyak. Penutupan gulma yang tinggi akan diikuti oleh populasi gulma yang tinggi dan konsentrasi herbisida dalam larutan tanah yang rendah. Pertumbuhan tebu tidak dipengaruhi oleh perlakuan pemberian dolomit. Sedangkan jenis herbisida berpengaruh tidak langsung melalui kemampuannya menekan pertumbuhan gulma, sehingga daya saing gulma terhadap tebu menurun pada areal yang diberi perlakuan dengan herbisida. Antara dolomit dan jenis herbisida terjadi interaksi dalam mempengaruhi bobot kering batang pada umur tiga dan lima bulan serta bobot kering daun pada umur lima bulan setelah tanam.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120785
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1992DRJ.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.05 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.