Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Konsumsi Air Tawar dan Ikan Hias Air Tawar Pada Kelompok Mitra Posikandu Kabupaten Bogor

Abstract

Perikanan merupakan salah satu sektor unggulan yang dimiliki oleh Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor memiliki visi menjadi Kabupaten termaju di Indonesia dengan salah satu penciri kabupaten termaju adalah produksi benih ikan hias dan benih ikan konsumsi air tawar terbesar di Indonesia. Total produksi ikan konsumsi mencapai 112 781 ton dan ikan hias mencapai 242 520 230 ekor benih. Kelompok Mitra Posikandu adalah kelompok budidaya ikan yang terletak pada Kawasan Minapolitan Kabupaten Bogor. Kelompok ini didirikan pada bulan Agustus 2016 dengan jumlah anggota kelompok sebanyak 23 orang. Meskipun terbilang baru didirikan namun kelompok memiliki beberapa potensi untuk tumbuh dan berkembang, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan penelitian ini (1) Mengidentifikasi kelompok budidaya ikan konsumsi air tawar dan ikan hias air tawar pada Mitra Posikandu; (2) Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal pada kelompok Mitra Posikandu; (3) Merumuskan strategi pengembangan usaha kelompok Mitra Posikandu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor internal dengan Internal Factor Evaluation (IFE), dan analisis faktor eksternal dengan External Factor Evaluation (EFE). Perumusan alternatif strategi pengembangan usaha menggunakan metode Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT). Dilanjutkan strategi alternatif dengan metode pakar yang berasal dari menggunakan Analityc Hierarchy Process (AHP). Penelitian yang menggunakan seluruh anggota polpulasinya disebut sampel total (total sampling) atau sensus dengan jumlah responden sebanyak 13 orang Pembudidaya ikan Hias dan 10 orang pembudidaya ikan konsumsi, responden kuesioner SWOT sebanyak tiga orang dan kuesioner AHP sebanyak satu orang Situasi budidaya ikan konsumsi dan ikan hias yang ada pada kelompok Mitra Posikandu memiliki potensi untuk berkembang dengan didukung sarana dan prasarana yang baik, dukungan pemerintah daerah, komunikasi yang baik antar anggota, serta memiliki lokasi strategik yaitu berada pada kawasan minapolitan. kendala yang dihadapi kelompok, yaitu tingkat SDM rendah, harga jual produk yang tidak stabil, modal yang terbatas, serta alih fungsi lahan budidaya sebagai perumahan umum. Pengembangan usaha budidaya ikan konsumsi dan ikan hias pada kelompok Mitra Posikandu Kabupaten Bogor merupakan hal yang sangat penting untuk di implementasikan. Ini dilihat dari nilai faktor IFE komoditas ikan konsumsi senilai 3.06 dan IFE komoditas ikan hias senilai 3.12 ini berarti secara internal sangat mendukung dalam pengembangan usaha budidaya kedepannya. Begitu juga dengan nilai EFE dari komoditas ikan komsumsi sebesar 3.017 dan komoditas ikan hias 2.873 Ini mengindikasikan bahwa masih banyak peluang-peluang yang belum dimanfaatkan dengan baik

Fisheries is a prominent sector in Bogor District. In line with its vision to be the most advanced district in Indonesia by becoming the biggest producer of both decorative and consumable fishes. Total production of consumable fish has reached 112 781 ton and production of decorative fish has reached 242 530 230 seedings. Kelompok Mitra Posikandu is a group of fish breeders which is located in Minapolitan zone, Bogor District. The group was founded by 23 members. The newly founded group has several potencies to grow and expand, hence need a research to be carried out. The aims of this research were to (1) identify group of fish breeders or pokdakan in Mitra Posikandu; (2) identify both internal and external factors in Mitra Posikandu group; (3) create business development strategies in Mitra Posikandu group. Internal factor evaluation and external factor evaluation methods were used in this research to analyze both internal and external factor. Alternative strategies for business development strategies where explained with strengths, weaknesses, opportunities, and threats (SWOT) method and further analyzed by using analytical hierarchy process (AHP). Total population sampling is a type of sampling technique that examines the entire population or census. The respondents of this research is 13 people decorative fish and 10 people consumable. The situation of both consumable and decorative fish in kelompok Mitra Posikandu has potencies to expand more further if it is supported by infrastructure, local government aids, well established, communication among members, and strategic location in Minapolitan. In the other hand, kelompok Mitra Posikandu dealt with several problems which are: low human resources quality, lack of fund, and land conservation. Business development in kelompok Mitra Posikandu Bogor District is an important to be implemented, because of IFE factors in both consumable and decorative fish were 3.06 and 3.12 respectively, this means business development was internally supported, as well as EFE factor in both consumable and decorative fish were 3.017 and 2.873 respectively, this indicate there are still many opportunities. Business development in consumable fish has strategic priority which is required to be implemented immediately based on AHP result, especially on human resources, as the major factor, local government is urged to establish training for members of kelompok Mitra Posikandu. Business development in decorative fish has strategic priority which is required to be implemented based on AHP result, especially on human resources as the major factor. Kelompok Mitra Posikandu is taking responsibilities by creating technical guidance in fish breeding or business development guidance