Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120771| Title: | Analisis Efisiensi dan Pendapatan Usahatani Kedelai di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat |
| Other Titles: | he Efficiency and Revenue Analysis of Soybean Farming in the Garut District West Java Province |
| Authors: | Daryanto, Heny Kuswanti Suwarsinah Winandi, Ratna Mahabirama, Aditya Kusuma |
| Issue Date: | 2013 |
| Abstract: | Kedelai menjadi sorotan karena kandungan proteinnya yang tinggi untuk peningkatan gizi masyarakat. Kandungan protein tersebut mengakibatkan permintaan yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2010 permintaan per kapita kedelai sudah mencapai 10 kg per kapita. Peningkatan permintaan ini juga dikarenakan adanya industri pengolahan kedelai yang menjadikan kedelai sebagai makanan seperti tahu, tempe, kecap dan tauco.
Tingginya permintaan tidak diimbangi dengan produksi yang dihasilkan dari dalam negeri, sehingga kekurangan persediaan kedelai didatangkan dari impor. Kabupaten Garut sebagai salah satu sentra produksi kedelai di Jawa Barat belum mampu mencukupi kebutuhan kedelai di Jawa Barat. Hal ini akibat dari adanya persaingan penggunaan lahan dan produktivitas kedelai yang masih rendah. Faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, pupuk, pestisida, benih dan lahan pun semakin terbatas dan bertambah mahal. Keterbatasan faktor produksi ini yang mengakibatkan diperlukannya suatu kombinasi antara faktor produksi tersebut guna peningkatan produktivitas kedelai melalui intensifikasi dan efisiensi.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis pendapatan dalam usahatani kedelai di Kabupaten Garut. (2) Menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usahatani kedelai di Kabupaten Garut. (3) Menganalisis efisiensi usahatani kedelai di Kabupaten Garut.
Untuk menjawab tujuan tersebut penelitian ini menggunakan data primer dari 61 orang petani kedelai yang diambil secara purposive. Dilakukan analisis pendapatan terhadap usahatani kedelai dimana diperoleh nilai R/C rasio sebesar untuk biaya tunai sebesar 1.41 dan R/C rasio untuk biaya total adalah 1.05. Nilai R/C rasio tersebut mengindikasikan bahwa usahatani kedelai di Kabupaten Garut layak untuk diusahakan. Proporsi biaya terbesar yang muncul dalam usahatani kedelai di Kabupaten Garut, yaitu tenaga kerja luar keluarga pria sebesar 41.31 persen (biaya tunai) dan tenaga kerja keluarga pria sebesar 53.88 persen (biaya yang diperhitungkan). Analisis faktor produksi menggunakan fungsi produksi Cobb Douglas untuk menganalisis faktor – faktor produksi yang mempengaruhi usahatani kedelai, diperoleh variabel pupuk kimia, benih dan luas lahan memiliki pengaruh positif bagi usahatani kedelai. Efisiensi diperoleh berdasarkan perbandingan antara Nilai Produk Marginal dan Biaya Korbanan Marginal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa input-input produksi pada usahatani kedelai belum efisien. Input pupuk kimia harus dikurangi dari 55.39 kg menjadi 33.743 kg, sedangkan benih dan luas lahan dapat ditingkatkan penggunaannya. Benih yang semula penggunaannya 19.76 kg dapat ditingkatkan menjadi 38.179 kg dan luas lahan yang semula 0.27 ha dapat ditingkatkan menjadi 0.712 ha. High protein content of soybeans for increased nutrition for people make demand of soybeans increasing every year. In 2010 per capita demand for soybeans has reached 10 kg. Increased demand is also due to the soybean processing industry which makes soy foods such as tofu, tempe, soy sauce and tauco. The high demand is not matched with the production so the lack of soybeans come from imports. Garut district as a center of soybean production in West Java has not been able to fulfill the needs of soybean in West Java. This is because the result of the competition of land use and productivity of soybean is still low and factors of production are limited. Production factors such as labor, fertilizer, pesticides, seed and land. Limitations of this production factor that resulted in the need for a combination of production factors in order to increase soybean productivity through intensification and efficiency. The purpose of this study was ( 1) to analyze revenue in soybean farming in Garut district. ( 2 ) analyze factors affecting soybean production in Garut district . ( 3) to analyze the efficiency of soybean farming in Garut district. To answer the purposes of this study using primary data as many as 61 people soybean farmers are taken purposively. Analysis of soybean farming income which obtained value of R / C ratio of 1.41 for cash cost and R / C ratio is 1.05 for total costs. Value of R / C ratio indicates that soybean farming in Garut district is worth. Greatest proportion of costs in soybean farming, is labor outside the family man by 42.31 percent (cash cost) and labor family man for 53.88 percent (cost are taken into account). Analysis of factors production using Cobb Douglas production function to analyze factors that affecting soybean production, obtained chemical fertilizers, seed and land area variables have a positive effect for soybean farming. Efficiency is obtained by a comparison between the Value of Marginal Product and Marginal Cost\. The results showed that the production inputs in soybean farming has not been efficient. Chemical fertilizer inputs should be reduced from 55.39 kg to 33 743 kg , while the seed and land use can be improved. Seed usage can be increased to 38.179 kg and the land that was originally 0.27 ha can be increased to 0.712 ha . |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120771 |
| Appears in Collections: | MT - Economic and Management |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 2013akm.pdf Restricted Access | Fullteks | 13.81 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.