Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120739Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Handoko | - |
| dc.contributor.advisor | Suharsono, Heny | - |
| dc.contributor.advisor | Las, Irsal | - |
| dc.contributor.author | Rusmayadi, Gusti | - |
| dc.date.accessioned | 2023-07-04T13:29:10Z | - |
| dc.date.available | 2023-07-04T13:29:10Z | - |
| dc.date.issued | 1996 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120739 | - |
| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan air dan nitrogen tanaman akibat pemupukan dan pengaruhnya terhadap hasil padi serta untuk mengetahui efisiensi penggunaan radiasi surya yang diintersepsi tanaman padi. Informasi faktor ketersediaan air, nitrogen dan efisiensi penggunaan radiasi surya dimanfaatkan dalam suatu pemodelan simulasi tanaman padi. Pendekatan yang dipergunakan, pertama, untuk melihat pengaruh keterdiaan air dan status nitrogen tanaman serta efisiensi penggunaan radiasi dengan melakukan percobaan lapang (Tanam I dan II), kedua, menguji sebuah model tanaman (SHIERARY) dengan mensimulasi proses-proses seperti laju penanaman, irigasi dan pemupukan. Pada tanam (TI), penanaman dilakukan pada tanah basah (kondisi kapasitas lapang) dengan kadar nitrogen tanah (96.8 kg ha¹). Demikian pula dengan tanam II (TII), dengan kadar nitrogen tanah (172 kg ha¹¹). Ada 10 perlakuan dengan dua faktor utama (irigasi dan tadah hujan) dan lima anak petak (taraf pemupukan, yaitu NO, N1, N2, N3 dan N4). Hasil gabah berkisar antara 1.2 - 3.2 ton ha¹ (TII) dan 2.1 - 4.5 ton ha¹ (TI). Perbedaan hasil gabah antar perlakuan pada kedua periode tanam tersebut menegaskan bahwa tanaman responsif terhadap ketersediaan air. Hasil gabah tergantung pula pada jumlah gabah dan berat gabah. Pada TI, ketika air bukan faktor pembatas, variasi gabah antara perlakuan (2.1 - 4.5 ton ha¹) terjadi karena perbedaan jumlah gabah (88 000 - 16 700 m²) dan berat gabah (24.4 - 27.1 mg). Namun, hasil pada TII, hasil gabah (1.2-3.2 ton ha¹) bervariasi karena jumlah gabah (6 100 - 9 900 m²) dan berat gabah (19.1 - 30.4 mg). Berat gabah yang relatif kecil yaitu, 19.1 mg (TH) karena air dan radiasi surya sangat membatasi selama pengisian biji. Lahan yang beririgasi menghasilkan gabah yang banyak (30.4 mg) dan hasil gabah yang tertinggi (3.2 ton ha¹) serta jumlah gabah (9 900 m²). Kombinasi ini menegaskan bahwa pertumbuhan pra-anthesis sangat menentukan hasil…dst | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | id |
| dc.subject.ddc | Rice | id |
| dc.subject.ddc | Radiation | id |
| dc.subject.ddc | Nitrogen | id |
| dc.subject.ddc | Cultivation systems | id |
| dc.title | Hubungan Ketersediaan Air Dan Status Nitrogen Tanaman Dengan Efisiensi Penggunaan Radiasi Surya Sebagai Dasar Model Simulasi Tanaman Padi | id |
| dc.type | Thesis | id |
| dc.subject.keyword | Ketersediaan Air | id |
| dc.subject.keyword | Nitrogen Tanaman | id |
| dc.subject.keyword | Tanaman Padi | id |
| dc.subject.keyword | Radiasi Surya | id |
| Appears in Collections: | MT - Agriculture | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 1996GRU.pdf Restricted Access | Fulltext | 5.01 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.