Dinamika Kelompok Dalam Penerapan Kemitraan Konservasi di Taman Nasional Meru Betiri Kabupaten Jember (Kasus Lembaga Masyarakat Desa Hutan Konservasi Wonomulyo Resort Wonoasri Kabupaten Jember)

Abstract

Konservasi menjadi upaya penting dalam pelestarian sumber daya hayati yang terkandung didalamnya seperti flora dan fauna. Kawasan yang telah di tetapkan oleh undang-undang untuk dapat dijaga sesuai dengan fungsi secara ekologi, sosial dan ekonomi. Kerusakan yang telah terjadi di kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) dimulai sejak tahun 1998 akibat pembalakan liar. Pemulihan ekosistem melalui skema kemitraan konservasi. Komunikasi yang dilakukan antara pihak TNMB dengan kelompok Lembaga Masyarakat Desa Hutan Konservasi (LMDHK) “Wonomulyo” sebagai kelompok binaan dalam melaksanakan pemulihan ekosistem telah berjalan puluhan tahun namun hingga kini belum memberikan tutupan tanaman hutan yang maksimal. Dinamika antar anggota kelompok tentu menjadi hal yang penting diperhatikan supaya tujuan antara TNMB dan LMDHK yaitu ekosistem pulih dan masyarakat sejahtera hutan lestari tercapai. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bermaksud untuk menganalisis bagaimana tingkat penerapan kemitraan konservasi dengan hubungan karakteristik individu kelompok, dinamika kelompok, pendamping kemitraan konservasi dan kohesivitas kelompok dalam penerapan program kemitraan konservasi di Resort Wonoasri TNMB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan didukung data kualitatif. dengan desain penelitian deskriptif korelasional. Pengumpulan dilakukan pada bulan april sampai dengan juni 2022. Pemilihan lokasi dipilih secara purposive (sengaja) pada Resort Wonoasri TNMB. Responden penelitian adalah anggota kelompok LMDHK yang telah mengikuti program dimulai sejak awal tahun 1999 secara purposive dengan teknik secara cluster sampling sebanyak 30 orang. Data dikumpulkan dengan mengajukan kuesioner, observasi dan data sekunder. Analsis data menggunakan analisis uji statistik korelasi dengan aplikasi SPSS 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu dalam hal ini usia mayoritas anggota kelompok LMDHK berusia > 60 tahun dan intensitas kehadiran anggota kelompok cukup intensif. Kepemilikan media komunikasi berupa radio dan televisi untuk mengakses informasi terkait kemitraan konservasi masih harus dioptimalkan dengan menggunakan WhattsApp Group (WAG). Karakteristik individu meliputi umur, intensitas kehadiran dan kepemilikan media komunikasi berhubungann nyata dengan tingkat penerapan kemitraan konservasi. Dinamika kelompok LMDHK Wonomulyo dengan kategori cukup dinamis dan tidak berhubungan secara signifikan dengan tingkat penerapan kemitraan konservasi. Pendamping kemitraan konservasi diharapkan lebih mengoptimalkan penggunaan media komunikasi untuk memudahkan menyampaikan informasi. Kohesivitas kelompok LMDHK Wonomulyo dengan kategori tinggi dan tidak berhubungan secara signifikan dengan penerapan program kemitraan konservasi. Kohesivitas kelompok LMDHK Wonomulyo dapat dikatakan tinggi karena anggota kelompok partisipasi aktif pada program kemitraan konservasi. Hal ini karena masih terdapat anggota yang memiliki pandangan bahwa tutupan lahan dapat memberikan dampak bagi hasil tanaman non kayu mereka. Interaksi dan frekuensi pertemuan anggota kelompok dilakukan pada pertemuan rutin dan interaksi pada kehidupan sehari hari pada penerapan kemitraan konservasi.