Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120637| Title: | Dinamika komunitas pedesaan sekitar hutan dalam usahatani tumpangsari program perhutanan sosial |
| Authors: | Tjondronegoro, sediono M. P. Kartasubrata, Junus Suharjito, Didik |
| Issue Date: | 1992 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Program Perhutanan Sosial (PS) yang diterapkan sejak 1986 dan telah diper luas pada tahun-t ahun berikutn ya merupakan strategi Perum Perhutani dalam melaksanakan pengelolaan sumberdaya hutan di Jawa yang mengalami tekanan penduduk yang bermukim disekitarnya. Berbagai pendekatan kesejahteraan lingku ngan telah diselenggarakan, tumpangsari, inmas tumpangsari, PMDH (Pembangunan Masyarakat Desa Hutan), namun belum cukup menjamin keberhasilan usaha reboisasi. PS dikembangkan dengan lebih luas aspekaspek yang dicakup: teknologi agroforestry, organisasi/ kelompok, dan pembinaan. Perrnasalahan yang menjad i fokus penel itian ini adalah bagaimana respons masyarakat sekitar hutan dan pola interaksi sosialnya sehubungan dengan penerapan program PS ? Tujuan pene litian adalah untuk memahami proses sosial dan proses teknis dalam penerapan program PS serta pengaruhnya terhadap produktivitas usahatani tumpangsari, pendapatan rumahtang ga, pemerataan sosial ekonomi dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hu tan secara berkelanjutan. Dalam proses sosial, fokus analisisnya adalah rnengidentifikasi bagaimana setiap petani akses terhadap penggarapan lahan, kesempatan kerja dan bantuan teknologi {pupuk, bibit unggul), serta partisipasinya dalam perencanaan teknis (penentuan siapa yang turut serta, luas dan letak andil, lokasi pembibitan, pola tumpangsari, jenis tanaman, jarak tanam, lama kontrak, dan bagi hasil). Dalam proses teknis dianalisis tingkat masukan teknologi (pupuk, insektisida, bibit dan teras) dan pola tanam (intensitas dan diversifikasi). Penelitian ini dilakukan di dua desa kasus, yaitu De sa Wilangan (Nganjuk) dan Ked ungrejo (Malang) yang dipilih secara purposive. Desa Wilangan mewakili dataran rendah se dangkan Ke dungrejo mewakili dataran tinggi (pegunungan). Pengumpulan data lapangan dilakukan pada bulan Nopember 1991 sampai dengan Pebruari 1992. Jumlah sampel 60 rumahtangga (masing-masing desa) terdiri dari 30 rumahtangga peserta dan 30 rurnahtangga bukan peserta program PS dipilih secara acak terstratifikasi. Disamping responden contoh, dipilih juga beberapa inforrnan dari tokoh formal dan informal masyarakat desa, pengurus KTH, dan petugas lapangan Perum Perhutani. Penelitian ini mengkornbinasikan penelitian deskriptif dan pengujian hipotesis. pji x2 dengan tingkat nyata 0.1 sampai 0.05 dan R2 (keeratan hubungan) digunakan untuk membantu mengambil kesimpulan dalam uji hipotesis. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120637 |
| Appears in Collections: | MT - Human Ecology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 1992DSU.pdf Restricted Access | Fulltext | 5.95 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.