Peran Pengeseran Fenotip Streptokokus Grup B Dalam Mekanisme Infeksi

Abstract

Berdasarkan atas antigen permukaannya streptokokus grup B (SGB) dapat dibedakan menjadi antigen polisakarida Ia, Ib, II, III, IV, dan V serta antigen protein c, R dan X. Pada umumnya SGB asal manusia memiliki antigen polisakarida baik berdiri sendiri maupun dalam bentuk kombinasi dengan antigen protein c atau R. Keberadaan antigen polisakarida (kapsul polisakarida) di permukaan sel bakteri berkaitan dengan ekspresi fenotip bakteri ini. Bakteri SGB yang hanya memiliki antigen polisakarida pada umumnya tersusun dalam bentuk rantai pendek, tumbuh keruh di media cair dan difus dalam soft-agar. Sebaliknya SGB yang tidak berkapsul (SGB yang memiliki antigen protein R dan nontypable strain /NT) umumnya tersusun dalam rantai panjang, tumbuh dalam bentuk sedimen pada media cair dan membentuk koloni kompak di soft-agar. Perbedaan ekspresi fenotip bakteri ini diduga memiliki peran dalam mekanisme infeksi. Dibuktikan pula bahwa ciri fenotip SGB tidak bersifat statis, yang dalam penelitian ini dengan metode percoll gradient centrifugation dapat diisolasi satu varian SGB III-10 yang tidak berkapsul dari isolat awal SGB III yang mengekspresikan kapsul. Perbedaan karakter permukaan serta perbedaan kemampuan adhesi dan aktifitas fagositosis PMN dan makrofag terhadap kedua fase bakteri SGB ini dapat ditunjukkan dalam penelitian ini. Bakteri SGB III berkapsul menunjukkan kemampuan adhesi yang lebih rendah dan lebih sulit difagositosis oleh PMN dan makrofag dibandingkan dengan variannya. Fenomena ini ditegaskan kembali dengan menggunakan mutan SGB 31-21 yang tidak berkapsul. Mutan ini dibuat dengan transposon mutagenesis dari strain awal SGB 31 r/s yang berkapsul.