Performans produksi dan reproduksi beberapa itik lokal dan itik CV 2000 serta persilangannya pada sistem pemeliharaan intensif

Abstract

Dalam usaha perbaikan genetik itik dapat digunakan dua cara utama yang saling mendukung dan dapat digunakan simultan, yaitu perkawinan silang antara bangsa berbeda dan seleksi didalam bangsa. Perkawinan silang memanfaatkan efek heterosis dan seleksi dalam bangsa memanfaatkan aksi gen aditif dalam populasi. Kombinasi kedua cara perbaikan genetik tersebut telah dilakukan di Balai Penelitian Ternak Bogor, yaitu dengan mengevaluasi potensi genetik itik lokal dan itik impor pada sistem produksi tertentu, dilanjutkan seleksi antar kelompok itik dan seleksi dalam kelompok itik, menyilangkan itik yang terpilih, dan terakhir merekomendasikan itik unggul yaitu itik Alabio, Tegal, dan Khaki Campbell. Pemasukan itik exotic CV 2000 juga dilakukan untuk memperkaya variasi genetik. Dari perbaikan genetik tersebut, terdapat beberapa itik unggul di Indonesia, tetapi belum banyak diketahui informasi performans dari kelompok itik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh generasi terhadap performans kelompok itik CV 2000 dan itik Alabio, perbandingan performans kelompok itik Alabio, CV 2000, CVA, ACV, Tegal dan Cirebon. Ternyata keturunan itik Alabio hasil uji coba masih mampu menunjukkan kenaikan rataan produksi telur setelah dipelihara beberapa generasi, sedangkan kelompok itik CV 2000 tidak menunjukkan adanya peningkatan rataan produksi telur daripada generasi awalnya, dari kemungkinan tidak dilakukan seleksi pada kelompok ini karena jumlah itik yang terbatas sehingga perkawinan menjadi acak, mengakibatkan populasi secara genetik tidak berubah. Dari perbandingan performans produksi dan reproduksi enam kelompok itik, diperoleh bahwa umur