Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120379
Title: Penerapan Model Answers Dalam Memprediksi Aliran Permukaan Dan Erosi Di Daerah Tangkapan Citere Sub DAS Citarik Pangalengan Jawa Barat
Authors: Sinukaban, Naik
Pawitan, Hidayat
Soedarsono
Rompas, Jemmy Johnny
Issue Date: 1996
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Daerah tangkapan Citere Pangalengan merupakan kawasan budidaya tanaman semusim. Kendala yang dihadapi adalah belum adanya kesadaran petani di daerah ini untuk mengusa- hakan lahan dengan menggunakan teknik konservasi tanah dan air, sehingga erosi yang terjadi mencapai 335,39 ton/ ha/tahun (Sub Balai RLKT). fungsi hidrologi DAS. Akibatnya terjadi perubahan Untuk mempelajari perubahan sifat hidrologi diperlukan teknik pemodelan hidrologi sebagai alat bantu yang mampu menduga dampak hidrologi dari perubahan-perubahan yang terjadi akibat aktivitas manusia terhadap penggunaan lahan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukamanah Panga- lengan Jawa Barat. Tujuan penelitian adalah memprediksi aliran permukaan dan sedimen dengan model ANSWERS, serta melakukan simulasi dengan model ANSWERS untuk digunakan dalam perencanaan pengelolaan daerah tangkapan Citere Pangalengan. Model ANSWERS (Areal Nonpoint Source Watershed Environment Response Simulation) yang dikembangkan oleh Beasley dan Huggins (1980), merupakan sebuah model hidrologi dengan parameter terdistribusi yang mensimulasikan hubungan-hubungan hujan-limpasan dan hasil sedimen. Keluaran model ANSWERS berupa: ketebalan aliran permukaan dan rata-rata elemen kehilangan tanah, laju erosi maksimum tiap dan laju deposisi maksimum tiap elemen. Model ini juga menghasilkan hidrograf aliran permukaan, akumulasi sedimen, hasil sedimen tiap elemen, arah lereng tiap elemen dan kelas kemiringan lereng tiap elemen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa total curah hujan dilokasi penelitian selama periode MH 1994/1995 adalah 1953,7 mm yang bervariasi dari 0,3 mm - 62,4 mm per hari hujan (172 kejadian hujan). Intensitas curah hujan yang terjadi selama penelitian lebih banyak berada pada selang lebih kecil dari 1 mm/jam (113 kejadian hujan). Hasil komputasi model ANSWERS menunjukkan bahwa dari 151 kejadian hujan (< 5 mm/jam) hanya 21 kejadian hujan (> 5 mm/jam) yang mampu menghasilkan aliran permukaan dan sedimen…dst
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120379
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1996jjr.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.94 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.