Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120311
Title: Respon Karakter Morfofisiologi, Kandungan Gizi Dan Non Gizi Sayuran Indigenous Sintrong (Crassocephalum Crepidiodes) Akibat Paparan Suhu Tinggi
Other Titles: Morphophysiological Response, Nutritional and Non-Nutritional Content of Indigenous Sintrong Vegetables (Crassocephalum crepidiodes) Due to Exposure to High Temperatures
Authors: Kurniawati, Ani
Faridah, Didah Nur
Utama, Ulfiana Mahira Rahma
Issue Date: Jun-2023
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Sintrong merupakan sayuran indigenous yang mulai dimanfaatkan oleh masyarakat. Pengembangan sayuran indigenous menjadi tantangan karena masih disediakan oleh alam atau tidak dibudidayakan. Perubahan iklim ditunjukkan dengan iklim yang menghangat selama periode tertentu. Sintrong merupakan sayuran indigenous yang belum banyak dibudidayakan dan kandungan gizinya belum banyak diketahui oleh masyakarat. Saat ini perubahan iklim akibat cekaman suhu tinggi menjadi sebuah tantangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari informasi karakter morfologi dan fisiologi sayuran indigenous sintrong akibat paparan suhu tinggi, menganalisis kandungan gizi dan non gizi sayuran indigenous sintrong akibat paparan suhu tinggi dan mendapatkan aksesi sayuran indigenous sintrong dengan kandungan gizi dan non gizi terbaik akibat paparan suhu tinggi. Penelitiaan dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2022 di Kebun Percobaan Cikabayan IPB University. Penelitian dilakukan dengan menggunakan bangunan rumah plastic yang terdiri dari tiga kompartemen yang memiliki perbedaan suhu. Suhu tinggi pada penelitian ini diperoleh dari modifikasi rumah plastik dengan pemberian plastik UV dan ventilasi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) tersarang dengan dua faktor perlakuan yaitu perbedaan suhu sebagai petak utama dan aksesi tanaman sebagai anak petak. Perbedaan suhu terdiri dari tiga taraf yaitu suhu ambien (T1), suhu 30±2 °C (T2), dan suhu 32±2 °C (T3). Aksesi tanaman terdiri dari tiga taraf yaitu Bogor 1, Bogor 2, dan Cianjur 1. Kombinasi perlakuan diulang sebanyak empat kali, sehingga terdapat 36 petak percobaan. Satu petak percobaan terdiri dari 25 tanaman, total 900 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan paparan suhu berpengaruh meningkatkan tinggi tanaman, umur berbunga, tingkat kelayuan, kandungan pigmen, laju fotosintesis, laju transpirasi, kerapatan stomata, kerapatan trikoma, lemak, dan serat kasar. Namun menurunkan diameter batang, indeks luas daun, laju tumbuh realtif, konduktansi stomata, berat panen per tanaman, berat panen per petak, kadar air, abu, dan protein. Paparan suhu tinggi tidak kadar fenol, flavonoid, dan antioksidan. Profile metabolit menunjukkan senyawa yang dominan ditemukan pada daun sintrong adalah neophytadine, phytol dan linolenic acid. Aksesi Bogor 1 merupakan aksesi yang mempunyai potensi dikembangkan sebagai sayuran fungsional.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120311
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A2502202007_Ulfiana Mahira Rahma Utama.pdf
  Restricted Access
Full Text4.07 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran2.28 MBAdobe PDFView/Open
Abstrak.pdf
  Restricted Access
Abstrak2.45 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.