Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120235
Title: Produksi peroksidase pada semai albisia (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) yang terinfeksi oleh Rhizoctonia sp.
Authors: Hadi, Soetrisno
Fakuara TS, M. Yahya
Anas, Iswandi
Wulandari, Arum Sekar
Issue Date: 1992
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) membandingkan kandungan peroksidase pada semai albisia yang sehat dan sakit, (2) mempelajari pengaruh sterilisasi medium persemaian dan infestasi Rhizoctonia sp. terhadap kemampuan semai albisia dalam memproduksi peroksidase, (3) membandingf:. an kandungan peroksidase dalam akar, batang, kotiledon dan daun semai albisia, (4) membandingkan kandungan peroksidase menurut umur semai albisia, dan (5) mempelajari kemungkinan adanya peroksidase yang dilepaskan oleh jaringan semai albisia ke dalam medium persemaian. Benih albisia yang digunakan berasal dari Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri, Jawa Timur. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Rumah Kaea Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, serta Laboratorium Terpadu Analisis Kimia, Institut Pertanian Boger. Benih albisia yang dig unakan dalam penelitian ini mempunyai daya kecambah yang baik (92.47%) dan tidak mengandung patogen penyebab penyakit lodoh. Semai albisia yang tumbuh pada medium persemaian yang tidak disterilisasi lebih sedikit daripada yang tumbuh pada medium persemaian yang disterilisasi. Hal ini ada kaitannya dengan jenis dan jumlah jasad renik yang ada dalam kedua macam medium persemaian tersebut. Pada medium persemaian yang tidak disterilisasi, jenis jasad renik lebih beragam dan jumlah tiap jenis lebih besar dibandingkan dengan pada medium persemaian yang disterilisasi. Sejak awalnya benih dan semai albisia sudah mengandung peroksidase namun peningkatannya dipacu oleh rangsangan yang diberikan oleh patogen kepada semai albisia. Pada se1nai albisia yang sehat dan sakit, kandungan peroksidase meningkat sampai umur semai 11 hari, namun peningkatannya lebih tinggi pada semai albisia yang sehat dibandingkan dengan pada yang sakit. Kepekatan peroksidase tertinggi terdapat dalam batang, diikuti berturut-turut oleh yang ada dalam kotiledon, daun dan akar semai albisia yang sehat. Pada semai yanq sehat, kandungan peroksidase mencapai puncaknya pada umur semai 7 - 11 hari, sedang pada semai yang sakit pada umur 9 - 11 hari. Diduga kecepatan bibit dalam membentuk peroksidase menentukan ketahanan semai albisia terhadap serangan patogen lodoh. Kandungan peroksidase pada semua medium persemaian yang diberi perlakuan sterilisasi medium persemaian dan albisia, tetapi tidak dapat dipastikan bahwa peningkatannya hanya disebabkan oleh peroksidase yang dilepaskan oleh jaringan semai albisia ke dalam medium persemaian.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/120235
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1992ASW.pdf
  Restricted Access
Fulltext2 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.